Aktivis '98: Ada yang Ingin Mengganti Pancasila

Rabu, 23 November 2016 – 05:50 WIB
Para aktivis 98 membuat pernyataan mengenai perkembangan politik terbaru. Foto: ken/jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Puluhan aktivis '98 ‎angkat suara menyikapi dinamika politik sosial yang semakin memanas akhir-akhir ini. 

Mereka melihat ada upaya sekelompok orang ingin merongrong keutuhan NKRI, dengan berupaya mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang tidak sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa.

BACA JUGA: Zulkifli Larang Kader PAN Ikut Demo, Termasuk Amien Rais?

"Kami berkumpul menyatakan sikap, karena melihat ada upaya-upaya merongrong keutuhan NKRI. Kami merasa terpanggil untuk menyerukan, agar seluruh elemen bangsa bersatu mempertahankan keutuhan NKRI," ujar salah seorang aktivis '98 Erwin Usman di Cikini, Selasa (22/11).

Dalam pernyataan sikapnya, aktivis '98 juga mengecam penggunaan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila. 

BACA JUGA: Jokowi Minta KPK Dikuatkan, Kejaksaan dan Polri Harus Bebenah Lagi

Menolak politik kekerasan, cara-cara teror, intimidasi, serta ancaman untuk meraih tujuan.

Indonesia kata Erwin, membutuhkan persatuan, persaudaraan dan kedamaian untuk membangun Indonesia menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.

BACA JUGA: Tito: Baca Google, Siapa yang Ingin Jatuhkan Pemerintah

"Karena itu aktivis 98 juga secara tegas mendukung penegakan hukum yang tegas dan jelas, terhadap siapapun yang dengan sadar dan sengaja merongrong NKRI dan bermaksud mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan ideologi lain," tutur Erwin.

Saat membacakan sikap, ‎Erwin terlihat didampingi puluhan aktivis 98 lainnya. Antara lain, pendiri Forkot Moh Lutfi Iskandar dan Adian Napitupulu. 

Kemudian Faisal Saimima, Sulaiman Haikal, Ahmad Yusrijal, Reinhard Parapat, Fendy Mugni dan sejumlah aktivis lain.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... LPSK Diminta Lindungi Saksi Kasus Kekerasan Aparat di Papua Barat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler