Tito: Baca Google, Siapa yang Ingin Jatuhkan Pemerintah

Rabu, 23 November 2016 – 05:27 WIB
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengikuti istighosah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya kemarin (22/11). Foto: Rangga Jatnika/Radar Tasikmalaya/JPNN.com

jpnn.com - TASIK – Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menghadiri acara istighosah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (22/11).

 

Orang nomor satu di Korps Bhayangkara ini memaparkan penanganan kasus Ahok dan meminta masyarakat tidak berdemonstrasi pada 2 Desember nanti.

BACA JUGA: LPSK Diminta Lindungi Saksi Kasus Kekerasan Aparat di Papua Barat

Di hadapan ulama, santri, tokoh dan masyarakat Tasik dan sekitarnya, jenderal bintang empat itu menjelaskan tentang pentingnya Tasikmalaya dan Priangan Timur dalam sejarah Indonesia.

BACA JUGA: Tolong Jangan Istimewakan Perusahaan yang Rusak Hutan

Para pemuda dan ulama di Tasik memiliki peran dalam keutuhan NKRI.

Khususnya soal ancaman dari gerakan-gerakan pemecah belah seperti PKI, Darul Islam (DI) dan gerakan lainnya.

BACA JUGA: Diminta jadi Ketua DPR Lagi, Setya Novanto Lapor Jokowi

“Kita tahu bagaimana strategi pagar betis, itu adalah kekuatan dari kebersamaan masyarakat,” ujarnya dalam sambutan di hadapan santri dan ulama di Masjid Agung Kota Tasikmalaya.

Pagar betis merupakan strategi TNI dibantu masyarakat saat menangkap pimpinan DI/TII Kartosuwiryo puluhan tahun lalu.

Kapolri pun mengingatkan jamaah supaya demokrasi tidak dijadikan alasan untuk tumbuhnya primodialisme, yang berdampak masyarakat yang sudah bersatu terancam pecah.

Karena muncul sikap membeda-bedakan, baik suku bangsa, agama, ras dan indikator lainnya. “Kita ini Indonesia,” lantangnya.

Jenderal peraih Adhi Makayasa Akpol 1987 ini mengatakan bahwa Tasikmalaya adalah daerah yang cukup kental dengan ulama.

Untuk itu dia datang untuk mempererat silaturrahmi. Pasalnya ulama merupakan salah satu kekuatan utama dalam mempertahankan NKRI.

“Ulama itu adalah unsur penting, karena itu kedatangan saya ke sini untuk mempererat hubungan antara ulama dan umaro,” terang mantan Kapolda Metro Jaya ini.

Kedatangannya ke Tasik juga ingin menyampaikan secara langsung terkait kasus Ahok yang dipertanyakan oleh para ulama.

Jenderal bintang empat ini menjamin proses hukum dilakukan serius.

Salah satu buktinya, Ahok kemarin sudah mulai diperiksa sebagai tersangka.

“Paling lambat minggu depan kita serahkan berkasnya (Ahok) ke kejaksaan,” janjinya.

Adapun soal rencana 2 Desember, informasi yang diterimanya, rencananya ada shalat dan dzikir bersama di Masjid Istiqlal Jakarta. Hal itu dia dukung.

Namun selain itu ada juga yang ingin melakukan aksi gelar sejadah dan salat Jumat di tiga titik yaitu Jalan Sudirman, Bunderan HI (Hotel Indonesia) dan Jalan Thamrin.

Untuk kegiatan itu dia kurang setuju karena hal itu bisa mengganggu ketertiban umum.

Soal adanya isu sekelompok massa yang akan menduduki gedung dewan, Tito mengatakan akan memperketat keamanan.

Dia mengaku sudah kerap menjelaskan hal tersebut ke media sehingga tidak perlu menjelaskannya berulang-ulang.

“Baca Google saja siapa yang ingin menjatuhkan pemerintah,” terangnya.

Kadiv Humas Polri Irjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan bahwa upaya kepolisian melakukan komunikasi dengan para tokoh di tiap daerah supaya bisa mengurungkan niat untuk melakukan demonstrasi ke Jakarta.

“Kayak di sinilah komunikasi dengan ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat,” ujarnya.

Dalam Istighosah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, hadir juga para ulama, Pangdam III/Siliwangi Mayjen Herindra, Kapolda Jabar Irjen (Pol) Bambang Waskito, para perwira tinggi Mabes Polri, Danrem Tarumanagara Kol Inf Joko Hadi Susilo dan para dandim.

Terpisah, salah satu ulama Kota Tasikmalaya, Ustad Maman Suratman mengatakan di luar istigosah Kapolri tidak banyak membicarakan hal lain.

Kapolri, kata Ustad Maman, hanya membahas seputar kasus Ahok.

“Saya secara pribadi bisa lebih memahami setelah diberikan penjelasan secara langsung,” tutur pimpinan Ponpes Ihya As-Sunnah, Paseh, Kota Tasikmalaya ini.

Namun begitu, kata Ustad Maman, pemahaman penjelasan dari Kapolri tidak senantiasa membuat ulama cuek terhadap kasus Ahok.

Pengawalan terhadap kasus tersebut akan tetap dilakukan supaya proses hukum berjalan sebagaimana aturan yang berlaku.

“Kita harap cepat dilengkapi berkasnya dan dilimpahkan,” harapnya. (rga/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Pastikan Mantan Bos Lippo Group Tersangka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler