jpnn.com - GARUT - Sebanyak empat pelaku penganiayaan terhadap seorang pengendara sepeda motor hingga mengakibatkan korbannya meninggal dunia di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (15/10) dini hari dibekuk Kepolisian Resor Garut. Korban Panji Nurhakim (37) diketahui merupakan aktivis kemanusiaan siaga bencana dari organisasi Persatuan Islam (Persis) Garut.
“Sudah ditangkap, ada empat orang (pelaku),” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Minggu (15/10).
BACA JUGA: Kabar Terbaru Kasus Pembunuhan Noven Setelah 4 Tahun Berlalu, Polisi Ungkap Fakta Baru
Korban yang merupakan warga Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, meninggal dunia setelah mengalami penganiayaan dengan senjata tajam oleh kelompok orang tak dikenal yang berkendara sepeda motor di Jalan Ahmad Yani. Korban meninggal karena mengalami luka serius senjata tajam yang dilakukan sejumlah orang.
Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet, dan dinyatakan kondisinya sudah dalam keadaan meninggal dunia.
BACA JUGA: Bocah SD Tewas di Mataram Bukan karena Penganiayaan, tetapi...
Ari menyampaikan bahwa dengan adanya kejadian itu, jajarannya langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku. Tidak lama kemudian, atau hanya hitungan jam, terduga pelaku diamankan.
"Kejadian jam 2 dini hari, saat itu langsung bergerak, tidak lama mereka (empat orang terduga pelaku) kami amankan," ungkap perwira pertama Polri itu.
BACA JUGA: Polisi Setop Sementara Penanganan Kasus Penganiayaan Ketua Gerindra Semarang, Ada Apa?
Menurut dia, peristiwa itu diduga karena ada kesalahpahaman di jalanan, yang kemudian terjadi keributan berujung penganiayaan terhadap korban. "Ada kesalahpahaman di jalan dari kedua belah pihak,” tegasnya.
Dia mengatakan polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap terduga pelaku yang usianya diperkirakan masih remaja tersebut. “Saat ini, kami masih melakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Saat ini, kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Jenazah korban dilakukan autopsi di Rumah Sakit Polri Sartika Asih di Bandung, untuk kepentingan penyidikan. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi