jpnn.com - JAKARTA - Pernyataan Amien Rais yang mengibaratkan pemilu presiden (pilpres) laksana Perang Badar terus menuai kritik. Pasalnya, Amien justru terkesan menggulirkan isu SARA karena seolah menempatkan calon presiden yang tak didukungnya sebagai musuh Islam.
Menurut aktivis muda Nahdhatul Ulama (NU), Syafiq Ali, pilpres merupakan cara memilih pemimpin bangsa. Karenanya Syafiq menyayangkan pernyataan Amien yang menyamakan pilpres degan Perang Badar.
BACA JUGA: Pendukung Jokowi Kritisi Janji Prabowo soal Kebebasan Pers
“Pilpres bukan medan pertarungan untuk meniadakan lawan. Pernyataan itu merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Syafiq di Jakarta, Jumat (30/5).
Seperti diketahui, Amien yang juga tokoh senior Partai Amanat Nasional (PAN) berada di kubu pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Mantan Ketua MPR RI yang dikenal sebagai Tokoh Reformasi itu memang dikenal lantang mengkritik Jokowi.
BACA JUGA: Pertanyakan Strategi Mahfud sebagai Ketua Tim Pemenangan
Namun Syafiq menilai pernyataan Amien yang menganggap pilpres laksana Perang Badar jelas tidak pada tempatnya. Sebab, Jokowi dikenal sebagai muslim. Sedangkan Jusuf Kalla yang menjadi calon wakil presiden bagi Jokowi hingga saat ini tercatat sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia dan menjadi mustasyar di PBNU.
Karenanya Syafiq menyarankan Amien sebaiknya mengkritisi pasangan Prabowo-Hatta saja. Sebab, Prabowo masih terbebani kasus hak asasi manusia. Sedangkan Hatta, kata Syafiq, juga dianggap sebagai figur yang tak menghormati hukum saat anaknya terlibat kecelakaan di tol Jagorawi yang memakan korban jiwa.
BACA JUGA: Ini Janji Jokowi untuk Para Musisi
Seperti diketahui, sebelumnya Amien saat mejadi pembicara pada peringatan Isra Mi’raj di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru mengibaratkan pilpres laksana Perang Badar. Karenanya Amien mengajak umat Islam memenangkan Prabowo-Hatta. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekening Gotong Royong Jokowi-JK Positif untuk Transparansi
Redaktur : Tim Redaksi