Aktivis Perempuan Minta Kasus Novel Jangan Dianggap Kriminal Biasa

Minggu, 23 April 2017 – 14:48 WIB
ICW dan Aktivis Perempuan Antikorupsi mendesak Polri segera menemukan siapa pelaku dan motif teror terhadap Novel Baswedan. Foto: Boy Muhamad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sudah dua pekan berlalu, teror penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan tak kunjung terungkap.

Kasus Novel dan beberapa peristiwa belakangan dianggap sebagai upaya melemahkan KPK. Karenanya Indonesia Corruption Watch (ICW) dan aktivis perempuan antikorupsi mendesak agar Polri bisa segera menemukan siapa pelaku dan motif di balik perbuatan mencelakai Novel.

BACA JUGA: Terungkap, Dua Pengintai di Sekitar Rumah Novel Baswedan Ternyata...

Salah satu aktivis perempuan antikorupi Betti Alisjahbana yakin, di Indonesia khususnya Polri banyak orang-orang terbaik yang bisa diterjunkan untuk mengungkap kasus itu. Apalagi, kata dia, sebelumnya Polri telah banyak mengungkap kasus-kasus terorisme.

"Kita perlu orang terbaik untuk mengungkap ini," kata Betti di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (23/4).

BACA JUGA: Dua Orang Misterius di Rumah Novel Ternyata “Mata Elang”

Dia yakin dengan keahlian, maupun kecanggihan teknologi yang ada, Polri mampu mengungkapnya. Bahkan, dia mendorong bila perlu pengungkapan ini melibatkan Densus 88 Antiteror Mabes Polri maupun Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

"Saya yakin kalau kita lakukan dengan serius, kredibel dan melibatkan orang terbaik ini akan bisa diungkap," ujar Betti.

BACA JUGA: Dua Pria Tercurigai Penyiram Novel Ternyata Informan Polisi

Dia berbaik sangka, ada kemauan Polri untuk mengungkap kasus ini. Hanya saja, Betti mengatakan, belum semua orang terbaik diterjunkan untuk melakukan pengungkapan. "Kita butuh orang terbaik untuk diterjunkan karena ini bukan kriminal biasa," jelas Betti.

Dia pun mengatakan, polisi jangan cuma bergantung pada tidak adanya saksi mat yang melihat langsung penyiraman. Menurutnya, penelusuran bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. "Saya bukan ahlinya ya, tapi kan bisa dilihat komunikasi-komunikasi sebelumnya, rentetan kejadian sebelumnya," katanya.

Betti mengatakan, jangan sampai persoalan ini dibiarkan dan dianggap hanya kasus kriminal biasa. "Kalau itu dibiarkan, jangan heran kalau kasus seperti ini akan terjadi lagi," kata mantan juru bicara tim panitia seleksi calon pimpinan KPK itu.

Menurut Betti, kasus ini tidak hanya berdampak ke Novel maupun KPK. Namun, ujar Betti, dampaknya juga dirasakan oleh semua orang yang ingin aktif memberantas korupsi. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Orang Mencurigakan terkait Kasus Novel Sudah Diperiksa, Hasilnya?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler