jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya sudah memeriksa dua orang yang dicurigai sebagai penyiram air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Bahkan, polisi sudah mengonfrontasi dua orang yang dicurigai dengan saksi lainnya.
Namun, kesimpulan sementara polisi menyatakan bahwa dua orang yang fotonya santer beredar di media itu bukanlah pelaku penyiraman yang mencelakai Novel. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dua orang yang dicurigai itu adalah M dan H (28).
BACA JUGA: 2 Orang Mencurigakan terkait Kasus Novel Sudah Diperiksa, Hasilnya?
Argo menambahkan, baik M maupun H tidak menutupi identitas mereka. “Tadi malam sudah diperiksa dan dibisa diyakini kedua orang yang kami amankan ini bukan tersangka pelaku penyiraman," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (22/4).
Fakta yang mendukung kesimpulan polisi adalah keberadaan kedua orang itu saat peristiwa penyiraman pada Novel terjadi. Menurut Argo, saksi H pada 6-13 April 2017 berada di Malang, Jawa Timur.
BACA JUGA: KPK Mulai Sentuh Kasus BLBI Sjamsul Nursalim
Keberadaan saksi itu dikuatkan dengan tiket atas nama H yang juga dikantongi Polda. "Penyidik sudah cek tadi malam betul tidak si H ini (ke Malang)," ungkapnya.
Sedangkan saksi M, lanjut Argo, saat kejadian berada di rumah saudaranya di Tambun, Bekasi, Jawa Barat. "Apa benar ada di rumah saudaranya, semua kami periksa," katanya.
BACA JUGA: KPK Mulai Usut BLBI Lagi
Menurut Argo, foto yang beredar pertama kali ditemukan oleh saksi Y, tetangga Novel. Dia mengatakan, Y adalah orang yang memotret H pada 14 Maret 2017.
Sedangkan M dipotret pada 28 Februari 2017. Saat itu, kata dia, H tengah berbicara dengan penjual galon berinisial D.
Argo mengatakan, M berprofesi sebagai "mata elang" atau orang yang dibayar perusahaan leasing untuk mencari nasabah peminjam dana untuk kredit motor yang menunggak. "Mereka bertugas mencari kendaraan yang dicicil yang tidak lancar pembayaran," katanya.
Saat ini, kata dia, H dan M tengah dikonfrontasi dengan saksi D dan Y. "Masih diperiksa di Ditkrimum Polda Metro Jaya," jelasnya.
Saksi M dan H kadang-kadang digunakan polisi untuk mendapatkan informasi terkait laporan pencurian kendaraan bermotor. "Dua orang ini informannya," tegas dia.
Sudah banyak kerja sama yang dilakukan M dan H dengan polisi untuk membongkar kasus curanmor terutama di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Sesuai data Januari-Februari ada 27 laporan polisi soal curanmor 27 di Kelapa Gading. Mereka membantu (membongkar) curanmor 20 kali," katanya.
Aparat meminta bantuan mereka untuk memantau nomor polisi kendaraan yang hilang. Karenanya sekali lagi Argo menegaskan, kedua orang yang difoto masyarakat dan dicurigai ini bukanlah pelaku penyiraman Novel.
"Sekarang kami masih periksa. H dan M bukan pelaku penyiraman," tegasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Jokowi, Kerahkan Saja Densus Cari Peneror Novel
Redaktur & Reporter : Boy