AMBON -- Dua hari pasca konflik yang terjadi di Kota Ambon, situasi saat ini sudah mulai kondusifMasyarakat mulai melakukan aktivitas seperti biasa
BACA JUGA: Kapuas Kering, Pasokan BBM Terancam
Kegiatan perkantoran baik di Kantor Gubernur Maluku maupun Pemerintah Kota Ambon mulai berjalan meski belum sepenuhnya berjalan normal.Sementara untuk kegiatan pendidikan mulai berjalan
BACA JUGA: Setelah Masjid Disegel, Ahmadiyah Janji Berbaur
Pantauan Ambon Ekspres (Grup JPNN), Selasa (13/9) pada beberapa titik di Kota Ambon, masyarakat kota telah melakukan aktivitas seperti biasaSejumlah ruas jalan seperti Jalan Said Parintah, Jalan Diponegoro, Jalan Yan Pays, Jalan Pattimura, jalur Batu Meja dan sejumlah ruas lainnya sudah ramai dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua
BACA JUGA: Nama Sekdaprov Sumut Sudah Ditetapkan
Bahkan sebagian tukang becak dan tukang ojek lalu lalang mengangkut penumpang.Tak hanya itu, di Jalan dr Latumetten yang semula ditutup, sudah kembali dibukaBanyak mobil angkutan dan kendaraan pribadi melintasi jalur tersebutSayangnnya, jalur kendaraan dari kecamatan Nusanive yang hendak menuju kota tidak melintasi jalur WaihaongMereka semua melintasi ruas jalan dr Lattumeten menuju Gereja Silo, kemudian naik ke UrimessingKendaraan yang melintasi jalur tersebut juga tidak telihat ramai.
Sejumlah pertokoan, rumah makan, warung kopi, apotik dan pertokoan lainnya telah melakukan aktivitasWarga juga banyak yang melakukan perbelanjaan pada pasar Batu Meja, yang sengaja diaktifkan kembali
Sejumlah warga yang ditemui berharap kondisi Kota Ambon cepat pulih sehingga kondisi yang sebelumnya terjalin, dapat berjalan dengan normal.
Meski begitu, belum semua pegawai negeri dan swasta melakukan aktifitasWarga yang berdomisili di pusat Kota Ambon namun berkantor di kawasan Passo, Kecamatan Baguala terpaksa belum dapat melakukan aktifitas kantorDan sebaliknya warga berdomisili di Kecamatan Baguala enggan datang ke pusat kota untuk berkantor
Salah satu pegawai perusahaan swasta di Kota Ambon, Jopi Sahetapy yang dihubungi mengaku konflik yang terjadi membuat dirinya bersama sejumlah warga tidak bisa melakukan aktifitasPegawai Kantor Pegadaian di Passo ini mengaku, akibat konflik dirinya terpaksa melakukan aktifitas di kantor Pegadaian di pusat kota Ambon"Kami seharusnya bekerja di Pegadaian Passo, tapi karena kondisi keamanan yang belum kondusif, saya terpaksa beraktifitas di pusat Kota," kata Sahetapy.
Dia berharap kericuhan yang terjadi segera berakhir"Maluku sudah aman kok, kembali lagi kita dikagetkan dengan ulah-ulah yang tidak ingin Maluku amanSaya minta aparat kepolisian harus tegas dalam menindak para pelaku dibalik bentrokan yang terjadi," kata Sahetapy. (MG2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengidap AIDS di Kota Sorong Capai 1.127 Orang
Redaktur : Tim Redaksi