jpnn.com - AIPDA Anumerta Sukardi merupakan sosok pendiam. Menurut anak sulung Sukardi, Dita Kardina Putri, meski pendiam ayahnya kerap becanda dengan buah hatinya.
"Ayah memang pendiam, tapi dia tuh suka ngajakin aku bercanda. Kayak kalau bangunin aku shalat itu cuman kelitikin kaki aku biar aku bangun dan ketawa," kata Dita di rumah duka di Gedung Sanggita Asrama Polri Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (11/9).
BACA JUGA: 5 Teroris Punya Senjata Api untuk Melakukan Serangan, Densus 88 Gerak Cepat
Selain itu, ia menuturkan, ayahnya bukanlah sosok yang pelit. Sukardi suka berbagi kepada teman-temannya di kantor jika mempunyai rezeki. "Walaupun itu cuma makanan," kata Dita.
Bukan hanya itu, Dita menyatakan, ayahnya merupakan sosok yang tegas. Salah satu sikap tegasnya menyangkut masalah asmara. Sukardi ingin anak-anaknya mengutamakan sekolah. Urusan masa depan jangan terganggu karena pacaran.
BACA JUGA: Densus Tangkap 5 Tersangka Teroris di Sulteng dan Sulsel
"Pacaran enggak boleh harus utamakan sekolah dulu. Ayah bilang harus jadi orang sukses, aku sebenarnya punya cita-cita ingin berangkatkan orangtua pergi haji. Tapi ayah sudah duluan, jadi nggak bisa," katanya.
Setelah kepergian ayahnya, Dita berharap bisa terus melanjutkan kuliahnya. Tapi jika tidak bisa, dia akan membantu orangtua. "Tapi orangtua bilang sekolah aja," katanya.
BACA JUGA: Terungkap, 53 Teroris Ingin Melancarkan Aksi di Momentum Ini
Seperti diketahui, Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal iring-iringan enam truk tronton dengan sepeda motor Honda Supra B 6671 TXL di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Ia ditembak sekitar pukul 22.20 WIB.
Sukardi meninggalkan seorang istri, Tirta Sari (45), dan 3 orang anak, yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8). (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 53 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88
Redaktur : Tim Redaksi