Akui Ada Kenakalan Layanan Uji Kir

Rabu, 10 Oktober 2018 – 00:14 WIB
Mengecek kualitas lampu truk dalam rangkaian uji kir di kantor dishub, Jalan Raya Candi, Sidoarjo, Senin (13/2). Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

jpnn.com - Uji kir merupakan salah satu faktor penentu keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Tempat pengujian kendaraan bermotor (PKB) sadar betul hal tersebut.

Karena itu, mereka terus berusaha berbenah saat kecelakaan kendaraan angkutan barang dan penumpang terus terjadi. Tapi, mereka juga tidak memungkiri bahwa masalah masih ada di tubuh mereka.

BACA JUGA: Tarif Resmi Uji Kir Rp 87 Ribu tapi Bisa Habis Rp 800 Ribu

”Kami terus berupaya meminimalkan celah-celah terjadinya kecurangan,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sidoarjo Bahrul Amig.

Berdasar hasil penelusuran Jawa Pos, untuk uji kir di Dishub Sidoarjo, memang masih ditemukan beberapa kenakalan. Amig tidak menutup mata mengenai hal tersebut.

BACA JUGA: Hati-Hati Berkendara di Jl Ahmad Yani Surabaya

Karena itu, Dishub Sidoarjo kini tidak lagi menerapkan pembayaran tunai. Dengan demikian, tidak ada lagi yang mengutip alias meminta pembayaran dengan biaya lebih.

Selain itu, disiapkan langkah uji kir keliling. Jadi, merekalah yang akan mendatangi tempat mangkal truk atau bus. ”Semoga ini berjalan baik. Sehingga pelayanan uji kir benar-benar berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Amig.

BACA JUGA: 3 Mobil Kecelakaan Beruntun di Km 33 Tol Jakpek

Kepala UPTD PKB Dishub Sidoarjo Andi Cipto Adi juga menyebut sudah berupaya maksimal agar pelayanan uji kir berjalan baik. Langkah itu dijalankan agar proses pengujian tidak dikeluhkan terus. Jangan sampai pola-pola yang sudah berjalan ternoda oleh oknum.

Dia juga menegaskan bahwa syarat utama pengujian adalah keberadaan truk di lokasi. ”Silakan sebut nama kalau ada oknum yang bermain dalam prosesnya,” katanya.

UPT PKB Ujung Menteng, Jakarta Timur, pun tidak memungkiri bahwa masalah masih ada di tempatnya. Salah satunya keberadaan calo. Menurut Plt Kepala UPT PKB Ujung Menteng Muslim, calo muncul lantaran masih ada ketidakteraturan kendaraan masuk lokasi pengujian. Meski sudah dapat jadwal, masih ada masyarakat yang datang tidak sesuai jadwal tersebut.

”Otomatis ketidakteraturan itu. Kan istilahnya ya namanya pelayanan orang banyak, ya pasti calo tumbuh,” ungkap Muslim. Untuk itu, sejak bertugas di PKB Ujung Menteng mulai Januari lalu, dia berusaha menyelesaikan berbagai masalah di sana.

Salah satu caranya, menerapkan sistem booking online. Selain itu, dia bekerja sama dengan aparat kepolisian untuk menempatkan petugas di tempat kerjanya.

Kerja sama semakin intens setelah Polres Jakarta Timur merazia puluhan calo di PKB Ujung Menteng pertengahan Maret lalu. ”Provos polres (Jakarta Timur, Red) ditempatkan untuk mengawasi setiap hari,” imbuh Muslim.

Dengan sistem dan mekanisme pengujian yang berlaku saat ini, sambung dia, tidak seharusnya masyarakat masih menggunakan calo. Sebab, dia menjamin petugas tidak akan menyulitkan masyarakat.

BACA JUGA: Tarif Resmi Uji Kir Rp 87 Ribu tapi Bisa Habis Rp 800 Ribu

Apabila memang masih layak jalan, kendaraan yang diuji pasti lolos. Sebab, lanjut Muslim, pengujian sudah berbasis komputer. Dengan demikian, tidak ada lagi yang bisa mengubah hasil uji. ”Kami sering mengarahkan juga. Lebih baik uji sendiri,” kata dia.

Dengan begitu, masyarakat hanya perlu membayar sesuai retribusi. Tidak perlu keluar uang sampai ratusan ribu untuk setiap kali uji kir. (syn/edi/c10/fim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Rp 450 Juta, Polwan Janjikan Lolos Tes Calon Polisi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Uji Kir   kecelakaan   pungli  

Terpopuler