Akui Beberapa Saksi tak Berkualitas tapi Kompeten

Selasa, 12 Agustus 2014 – 15:09 WIB

jpnn.com - JAKARTA -- Kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa membantah saksi-saksi yang mereka hadirkan dalam persidangan gugatan sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi tak berkompeten.

Anggota Tim Hukum Prabowo-Hatta, Eggy Sudjana mengatakan bahwa memang ada sedikitnya tiga orang saksi yang kurang berkualitas.

BACA JUGA: Saksi Diancam, Prabowo-Hatta Minta Polri Turun Tangan

"Bukan kurang kompeten istilahnya ya. Misalnya ditanya siapa namanya, dimana, itu tidak tahu. Itu namanya tidak atau kurang berkualitas. Kalau kompeten, sangat kompeten," kata Eggy kepada wartawan di Bareskrim Polri, Selasa (12/8).

Bahkan, kata dia, saat ini masih berlangsung pemeriksaan 25 orang saksi di sidang MK tersebut.

BACA JUGA: PKB Minta 10 Jatah Menteri, Pramono: Itu Urusan Jokowi

Menurut Eggy, hari ini saksi dari Papua dihadirkan. Saksi menjelaskan sangat detail tentang kejadian-kejadian yang merugikan pihaknya.

"Misalnya, dari sekian ratus TPS di sana Prabowo-Hatta dapat nol (suara). Anda bayangkan, kan kita di sana ada partai-partai pendukung, saksi," kata Eggy.

BACA JUGA: FHI Instruksikan Honorer K2 Lakukan Verval Mandiri

Bahkan, lanjut dia, saksi menyebutkan bahwa ada yang mau mencoblos tapi dihalang-halangi untuk masuk. "Itu contoh. Nah, ini yang harus diperiksa serius, kok sampai demikian," katanya.

Selain itu, kata Eggy, sistem noken di Papua juga tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya. Diakui, sistem noken merupakan kearifan lokal yang masih harus dihormati. Namun, katanya, ada syarat-syarat yang ketat untuk noken tersebut.

"Misalnya anda kepala suku, ini anak buah, kumpul dulu, musyawarah dulu, kepala suku nanya eh kita pilih siapa nih, coblosin," katanya.

Tapi sesungguhnya, kata dia, noken itu bertentangan dengan azas langsung umum bebas rahasia. "Kalau  langsung kan berarti orang tiap orang. Namanya langsung, dan jurdil. Tapi, sisi lain bukan itu kita persoalkan," katanya.

Menurutnya, yang dipersoalkan adalah sistem noken kalau masih ada kenapa tidak dijalankan dengan sebenar-sebenarnya.

"Mana musyawarahnya? kan gitu. Kedua, kenapa orang mau nyoblos Prabowo-Hatta tidak boleh masuk?" katanya.

Nah, lanjut Eggy,  ini merupakan salah satu contoh keterangan saksi yang berkualitas. "Nah ini berkualitas. Janganlah media bilang saksi-saksi kita di MK tidak kompeten. Saya kira tidak begitu," paparnya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... KemenPAN-RB Gelar Lomba Hafalan Pembukaan UUD 45


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler