jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pihak mengapresiasi pemerintah atas lancarnya arus mudik lebaran 2019, baik melalui Tol Trans-Jawa, Tol Trans-Sumatera, maupun jalur arteri. Pengakuan dan pujian itu tidak hanya muncul dalam pemberitaan media massa, tapi juga ramai dibincangkan di media sosial.
Yustinus Prastowo, Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) melalui akun media sosialnya misalnya menyebut, ia mudik dari Cibubur menuju Semarang hanya perlu waktu 6 jam. Itu pun sudah dengan rehat dua kali. Tahun sebelumnya, bisa belasan jam.
BACA JUGA: Rest Area Darurat di Tol Trans Jawa, Panas dan Gersang
Sementara, Pakar Tata Kota Yayat Supriyatna berpendapat bahwa penyebab lancarnya arus mudik tahun ini terutama karena peran tol Trans Jawa yang amat menentukan. Kemudian, kebijakan merelokasi gerbang tol Cikarang Utama, juga mampu mengurai penumpukan antrean kendaraan yang sebelumnya terpusat di lokasi itu, baik yang menuju Cipali maupun yang ke Purbaleunyi.
’’Kata kuncinya sinergi pemangku kepentingan dalam membuat sistem untuk kelancaran pergerakan sejuta lebih kendaraan,’’ ujar Yayat di Jakarta, Rabu (19/6).
BACA JUGA: Aneh, Banyak Toilet Berbayar di Rest Area Tol Trans Jawa
Yayat pun memberikan apresiasi, karena menurutnya, mengatur kelancaran satu juta lebih kendaraan antarkota dalam satu periode waktu yang sama, bukanlah hal yang mudah. Menurutnya, sinergi antara BPJT, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BUJT, Korlantas Polri, dan peran penting Waskita Toal Road, tahun ini sangat baik sehingga masyarakat merasa sangat terbantu.
BACA JUGA: Ikut SBMPTN 2019 Pusingnya tak Hanya Sekali, Banyaaak, Hahaha
BACA JUGA: Libur Lebaran, Penumpang Kereta Api Naik 10 persen
President Director PT Waskita Karya (Persero) TBK, I Gusti Ngurah Putra membenarkan bahwa kelancaran arus mudik tahun ini antara lain karena optimalisasi ruas-ruas tol Trans Jawa yang dikelola perseroan. Di antaranya, ruas tol Pejagan – Pemalang Seksi 3 dan 4, ruas Tol Batang – Semarang, ruas Tol Salatiga – Kartasura, serta ruas Tol Bogor – Ciawi – Sukabumi.
’’Kami terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, mulai dari proses pembangunan infrastruktur jalan tol, hingga berbagai ruas yang sudah kami operasikan. Itu komitmen yang terus kami jaga dan tingkatkan setiap tahun,’’ ujar I Gusti Ngurah Putra.
Terkait peran Waskita Karya tersebut, Yayat menilai, akan semakin tampak pada masa-masa mendatang saat elevated tol sudah rampung dan bisa dioperasikan. ’’Jika elevated tol sudah jadi, yang salah satunya dikerjakan Waskita Karya, kebijakan one way seperti diterapkan mudik tahun ini, bisa dilakukan di atasnya. Dengan adanya elevated tol akan ada perubahan siginifikan, arus keluar Jakarta saat mudik tahun depan semakin lancar,’’ tutur Yayat optimistis.
Dari sisi pelaku bisnis, muncul pandangan dan optimisme yang sama. Sekjen Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Andi Rukman Karumpa, berpendapat bahwa tol trans jawa jadi faktor kunci kelancaran mudik tahun ini. Kini, dari Jakarta ke Surabaya menurutnya bisa ditempuh di bawah 10 jam, yang sebelumnya bisa mencapai 15 hingga 16 jam.
Karena itu, ia minta pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur karena daya saing bangsa ditentukan oleh penyediaan infrastruktur. Tak heran, berkat infrastruktur, daya saing Indonesia 2019 melesat 11 peringkat ke atas tahun ini. Indonesia kini bertengger di urutan ke-32. Sebelumnya, tahun 2018 berada di peringkat ke-43.
’’Ini adalah lompatan daya saing tertinggi sejak republik ini berdiri,” terang Andi yang melihatnya dari kacamata perkembangan bisnis dan ekonomi.
Penegasan tentang peran penting infrastruktur jalan tol yang menyambung dari Merak di Provinsi Banten hingga Probolinggo di Jawa Timur, ini juga sempat disinggung Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Mudik 2019, menurut Menhub, menjadi sebuah pembuktian bahwa pembangunan infrastruktur Tol Trans Jawa itu sangat berguna bagi konektivitas, dari kota ke kota, terutama di Jawa.
Tercatat selama mudik Lebaran 2019, waktu tempuh dari Jakarta ke Semarang berdurasi 6 jam, Jakarta ke Solo 8 jam, dan Jakarta-Surabaya kurang dari 10 jam. Tentu saja ini merupakan angka kualitatif yang menggembirakan.
BACA JUGA: Mbak Puan Berpeluang Jadi Ketua DPR, Begini Respons Eva Sundari
PT Waskita Karya melalui sejumlah anak usahanya, selama arus mudik dan balik tahun ini, memang menyiapkan berbagai fasilitas untuk kemudahan dan kelancaran pemudik di jalur tol Trans Jawa.
Misalnya, di rest area KM 228 (A) yang memiliki fasilitas parkir untuk 300 kendaraan, SPBU dengan 14 dispenser, terdapat 47 kios, 98 toilet pria, Urinoir 86, Bengkel 1 unit, Top Up Emoney 1 unit, pos kesehatan 1 unit.
Sementara Rest Area KM 229 (A) memiliki fasilitas parkir untuk 300 kendaraan, SPBU 7 Dispenser, UKM 37 unit, Toilet Pria 12, Urinoir 6, Toilet Wanita 15, Bengkel 1 unit, Masjid 1 unit, Top up 1 unit, dan Pos kesehatan 1 unit.
Kemudahan dan pelayanan maksimal semacam itu juga tersedia di berbagai rest area yang lain, seperti di Rest Area KM 252 (A) Pejagalan Pemalang, Rest Area KM 260 (B) di jalur Pejagan Pemalang, Rest Area Fungsional Pemalang Batang di KM 344 (A), dan Rest Area di KM 344 (B).
Selain sejumlah fasilitas di atas, juga disiapkan pelayanan lalu lintas lain, seperti ambulance 2 unit, derek 2 unit, patroli jalan raya 2 unit, layaan jalan tol 2 unit. Tersedia pula pantauan kondisi lalu lintas melalui CCTV, koordinasi dengan Korlantas, juga pengalihan lalu lintas setiap saat jika terjadi antrean. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Sebut Pengguna Jalan Tol Trans Jawa Meningkat pada Mudik Lebaran
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad