jpnn.com - JAKARTA - Beragam komentar dari netizen menyikapi pemberitaan mengenai akun Facebook dan Twitter atas nama Presiden Joko Widodo yang dinyatakan palsu oleh Sekretaris Kabinet, Andi Widjajanto. Komentar yang tersampaikan lewat twitter umumnya bernada negatif.
Ada yang menghubungkan dengan janji kampanye yang hingga saat ini belum terealiasi. "Eh beneran tu akun @jokowi_do2 ternyata palsu? Pantes janjinya palsu, akunnya aja palsu...," kicau Boss Ed dengan akun @EdBenHan beberapa jam yang lalu.
BACA JUGA: Pengamat Beber Bukti KIH tak Sejalan dengan Jokowi
Selain janji Jokowi, ada juga netizen yang mengaitkan dengan blunder yang dilakukan oleh Menteri Kooordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Blunder yang dimaksud adalah ketika melontarkan pernyataan rakyat tak jelas ketika mengomentari dukungan masyarakat kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena adanya dugaan pelemahan dan kriminalisasi. [Lihat: Sssst...Jokowi Tegur Tedjo agar Tak Asal Bicara]
"Andai presiden cuat-cuit di akun @jokowi_do2, jangan-jangan sama andi dibilang cuitan palsu, dst. kena virus tedjo, ya? gakjelas! :D," cuit Blontank Poer™, pemilik akun @blontankpoer.
BACA JUGA: JK Juga Nasehati Menteri Tedjo
Andi Widjajanto memastikan Presiden Joko Widodo tak memiliki akun Facebook dan Twitter. Menurutnya, akun yang menggunakan nama Joko Widodo di jejaring sosial adalah palsu. [Lihat: Akun Facebook dan Twitter Jokowi Palsu, Istana Kok Membiarkan]
Di Facebook, ada nama Joko Widodo dengan tanda verifikasi yang memberikan informasi bahwa benar akun tersebut dari yang bersangkutan. Tentang akun itu sendiri juga disebutkan bahwa menjadi Laman Resmi Facebook Ir H Joko Widodo Presiden Terpilih Republik Indonesia 2014-2019.
BACA JUGA: Ini Cara WNI di Australia Dukung KPK
Sementara di twitter juga demikian dengan akun @jokowi_do2. Pengikutnya sudah mencapai 2,66 juta.
Namun, Andi menyatakan bahwa akun tersebut palsu. Alasannya, Istana menggunakan website resmi untuk menyampaikan informasi terhadap seluruh kegiatan presiden ketujuh.
"Dari pihak Istana menggunakan secara resmi menyalurkan berita kegiatan presiden itu di Setneg/Setkab. Opini juga bukan. Termasuk Ibu Iriana juga bukan," kata Andi. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 55 Jenazah Korban AirAsia Teridentifikasi, Tersisa 15 Jasad Lagi
Redaktur : Tim Redaksi