jpnn.com, JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu jadi korban peretasan. Akun twitter @saididu dan facebook miliknya di-hack saat berlangsungnya debat calon presiden pada Sabtu (13/4) malam.
Mengejutkan lagi, hacker menggunakan akun milik tokoh yang belakangan sering berkunjung ke berbagai daerah bersama Rocky Gerung ini, untuk menyerang ulama kharismatik asal Riau, Ustaz Abdul Somad alias UAS yang baru-baru ini memperlihatkan dukungannya kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
BACA JUGA: Twitter Said Didu Dibajak, Isinya Fitnah Ustaz Abdul Somad
Dalam konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (14/4) petang, Said menjelaskan pengambilalihan akun twitter dan facebook miliknya terjadi Sabtu (13/4) malam.
"Akun saya, WA, FB, Twitter. Twitter followers 219 ribu. Tadi malam FB dan Twitter saya diambilalih bersamaan saat saya sedang menyaksikan debat capres di Hotel Sultan," ucap Said.
BACA JUGA: Isyarat Dahlan Iskan soal Akal Sehat Harus Menang
Dia menduga proses itu berlangsung ketika sinyal handphone di areal debat sedang diacak. Setidaknya proses pengacakan sinyal berlangsung selama 3 jam pada malam itu.
Nah, pada saat dirinya keluar dari hotel, Said sudah tidak bisa lagi menggunakan Twitter-nya, karena diduga telah diambil alih oleh hacker. Baru sekitar 30 menit kemudian, ada mention di akun-nya yang menjelek-jelekkan UAS.
BACA JUGA: Website KPU Jadi Sasaran Peretas yang Ingin Pamer Skill
"Setengah jam kemudian sekitar jam 23 muncul mention yang jelek-jelekan Ustaz Abdul Somad, itu menjelekkan dengan enam sampai tujuh mention. Dan setelah itu baru saya dapat informasi bahwa akun saya diambil alih," tuturnya.
Sadar akun media sosialnya menjadi korban peretasan, ada tim IT yang mencoba membantunya untuk merebut kembali akun tersebut. Namun upaya itu tidak berhasil setelah proses penelusuran berlangsung hingga Pukul 05.00 WIB.
"Sudah dikuasai orang lain. Jadi, ini persis sama yang dialami akunnya Pak DI (Dahlan Iskan-red). Pak DI setelah terbuka nyatakan dukung Prabowo - Sandi, akunnya diambil alih. Followernya 2,2 juta diambil alih tapi tidak sempat mention," ungkap Said.
Pihaknya menduga, peretasan itu dilakukan pihak yang tidak bertanggung jawab lantaran sering digunakan untuk membuka berbagai kebohongan publik dalam proses debat calon-cawapres. Setidaknya, itu sudah dilakukan dalam empat debat Pilpres 2019.
"Kelihatannya, tujuannya adalah bahwa saya tidak menggunakan lagi akun saya, malah dipakai untuk fitnah orang lain. Itu kira-kira kejadiannya," tambah Said.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Divestasi Freeport Tak Mempedulikan Kepentingan Bangsa
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam