jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Riza Patria tidak heran dengan upaya hacker meretas website resmi Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Menurut Riza, upaya hacker melakukan peretasan tidak hanya terjadi ketika ada hajatan-hajatan besar demokrasi di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.
Riza memaparkan, motifnya juga banyak. Ada yang sekadar ingin mengetes kemampuan sebagai hacker. “Katakanlah seorang hacker yang ingin mengetes kemampuannya, ingin menjebol KPU, CIA, FBI, Pentagon dan sebagainya. Ini kan sering terjadi, karena memang kerjaan hacker itu dia ingin mengukur sejauh mana kehebatan mereka,” kata Riza di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (13/3).
BACA JUGA: Komisi II Minta KPU Gencarkan Sosialisasi Pemilu 2019
BACA JUGA: Website KPU Diretas, Pemenang Pilgub Berubah, Polisi Siaga
Nah, ujar dia, sekarang ini akan ada pemilu di Indonesia, sehingga hacker-hacker juga banyak yang nakal dan ingin mengetes kapasitas kemampuannya.
BACA JUGA: 2 Juta Surat Suara Tiba di Kabupaten Bekasi
“Mereka ingin mengecek sejauh mana Indonesia mampu menjaga dari berbagai (serangan) hacker. Itu motif pertama, ingin mengetes kemampuan,” papar anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, itu.
Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, website lembaganya terus dicoba diretas oleh hacker dari dalam dan luar negeri. “Kalau yang menyerang website kami itu memang ada terus. Kalau dilihat IP address-nya, itu datang dari dalam dan luar negeri,” kata Arief di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (13/3).
BACA JUGA: PSI: Sistem TI KPU Aman, Amien Rais Tidak Usah Lebay
Lebih lanjut Arief mengatakan, selain untuk mengetes kemampuan, ada motif lain yang lebih tidak baik dari upaya peretasan tersebut. Dia menegaskan, motif yang tidak baik itu adalah ingin merusak, dan mengganggu jalannya pemilu.
“Ini yang berbahaya, ingin merusak, supaya jalannya pemilu terganggu,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, ada motif lain yakni mengadu domba bangsa Indonesia. Dia mengatakan, semua harus menjaga satu sama lain. Jangan sampai dimanfaatkan pihak lain, apalagi asing yang menggunakan hacker-nya untuk mengadu domba dengan mengacak-acak, merusak data dan menggangu sama lain.
“Ini sangat mungkin ada pihak lain yang tidak ingin Indonesia rukun, bersatu, damai, maju, bangkit, menang. Banyak kepentingan-kepentingan lain yang seperti itu,” katanya.
Karena itu, Riza mengatakan, persoalan seperti ini harus disikapi dengan bijaksana. Dia menegaskan, perlu mendorong KPU agar melakukan penguatan sistem teknologi informasinya. “Mudah-mudahan bisa menghalau hacker-hacker yang masuk,” ujar Riza. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parlemen dan Parpol Australia Diretas Agen Asing
Redaktur & Reporter : Boy