jpnn.com, JAKARTA - Produsen alat rapid test (rapid test) Covid-19 Biozek, yakni PT INZEK yang merupakan perusahaan bioteknologi dari Belanda, menyatakan alat yang mereka distribusikan sudah memenuhi semua standar dan sertifikasi resmi dari lembaga yang terpercaya.
Inzek juga menepis kemungkinan alat uji mereka memiliki akurasi yang lemah dibanding alat rapid test sejenis.
BACA JUGA: PCR dan Rapid Test Masih Dibutuhkan dalam Penanganan Wabah Corona
"Dalam pernyataan resminya, Inzek melampirkan dokumen resmi sertifikasi hasil uji klinis dari Pasteur Institute," ujar Kepala Eksekutif Mach-E BV selaku distributor tunggal produk Biozek di Indonesia, Erro Verschoor dalam pesan tertulis yang diterima, Minggu (17/5).
Menurut Erro, Pasteur Institute merupakan lembaga penelitian biomedis dan penyakit menular yang berpusat di Paris, Perancis. Lembaga yang berdiri sejak 1888 ini tercatat berada di garis depan pertempuran melawan penyakit menular, selama lebih dari seabad.
BACA JUGA: Corona di Freeport, PTFI Siapkan 50.000 Rapid Test
Organisasi penelitian biomedis sedunia yang berbasis di Paris itu disebut yang pertama mengisolasi HIV, virus penyebab AIDS pada 1983 lalu.
Institut ini juga bertanggung jawab atas penemuan terobosan yang memungkinkan ilmu kedokteran mengendalikan penyakit ganas seperti difteri, tetanus, TBC, poliomielitis, influenza, demam kuning dan wabah.
BACA JUGA: Perusahaan Belanda Inzek Menjamin Alat Rapid Test Biozek
Menurut Erro, uji klinik Biozek berdasarkan hasil penelitian Pasteur Institute, menunjukkan hasil uji sensitivitas relatif rapid test BNCP–402 dan BNCP–402S lebih dari 99,9% untuk IgG dan 85% untuk IgM.
Kemudian, spesivitas relatif rapid test adalah 98% untuk IgG dan 96% untuk IgM dibandingkan dengan hasil PCR, serta hasil uji klinik yang dilakukan oleh CNR Virus des Infections Respiratoires.
"Selain itu, produk rapid test Biozek juga disebut sudah memiliki sertifikat Conformite` Europeenne (CE) yang memenuhi persyaratan hukum untuk dapat diperdagangkan dan dikomersilkan di pasar Eropa," katanya.
Menurut Erro, sertifikat tersebut diperoleh melalui proses yang sangat ketat dan produk tersebut telah tercantum di laman resmi Uni Eropa https://ec.europa.eu.
"CE–IVD–Antibody pada list nomor 464 produk tersebut telah digunakan di negara lain seperti Belanda, Russia, Vatikan, Inggris, Portugal, Georgia, Nigeria dan Saudi Arabia," pungkas Erro. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang