JAKARTA – Akusisi saham Indosiar oleh SCTV dinilai tak bermasalah karena sama sekali tidak melanggar aturan yang adaPakar telematika yang juga anggota DPR Roy Suryo mengatakan akuisisi tersebut tidak bertentangan dengan UU
BACA JUGA: Astra Tingkatkan Target Kapasitas Produksi 4 Juta
“Sebenarnya bukan akuisinya yang perlu dicermati tapi konten dan tayangannya,” kata Roy di Jakarta, Jumat (6/5)Hal senada diungkap pengajar Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) Abdullah Alamudi
BACA JUGA: IMFI Terbitkan Obligasi Rp 500 M
Mantan anggota Dewan Pers itu menilai sejauh hanya proses jual beli saham, tidak melanggar hukum karena diperbolehkan oleh UU Pasar ModalBACA JUGA: Astra Bagi Dividen Rp 6,4 Triliun
Kalau hanya jual beli saham, itu sah-sah saja,” ujarnya.Sementara, pengamat pers lainnya, Leo Batubara menilai sebaiknya di Indonesia hanya terdapat 3-4 stasiun TV sehingga siaran yang ditayangkan berbobot dan berkualitas"Contohnya Australia yang dukungan ekonominya cukup besar, hanya memiliki tiga stasiun TV yang bersiar secara nasionalKarena itu, Indonesia seharusnya juga seperti ituDan akuisisi saham tidak melanggar hukum," ujar Leo.
Roy Suryo mengungkapkan saat ini yang dibutuhkan masyarakat dari stasiun televisi (TV) adalah siaran yang sehat dan mendidikKarena itu, baik Komisi I DPR dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) diminta untuk mengawasi proses sebelum dan sesudah siaran
"Itu yang harus difokuskan, bukan yang lainAtas dasar itu, kewenangan DPR dan KPI sebatas konten dan keseluruhan di balik tayangan itu, bukan mengurusi siapa pemilik stasiun TVnyaSepanjang sebuah stasiun TV menayangkan siaran yang sehat, akuisisi saham oleh sebuah perusahaan ke perusahaan lain sah-sah saja," ulas Roy
Apalagi, lanjut Roy Suryo, Undang-Undang (UU) Pasar Modal membolehkan hal ituDan kekhawatiran KPI terhadap proses akuisisi saham sah-sah saja sebagai wujud menjalankan tugas"Namun, tugas pokok KPI adalah mengontrol proses penyiaranJadi tidak perlu masuk dalam proses akuisis saham, begitu juga DPR,” ujar Roy(did)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perkuat Posisi Pasar, Novartis-Alcon Merger
Redaktur : Tim Redaksi