Al Gore: Atasi Perubahan Iklim perlu Ambisi dan Keberanian

Minggu, 09 Juni 2019 – 23:54 WIB
Diskusi panel tentang Inspirasi Aksi Iklim Ambisius di Australia dan Asia Pasifik yang dihadiri 800 peserta dalam Pelatihan Korps Kepemimpinan Climate Reality di Brisbane, Australia 5-7 Juni 2019. Foto IST

jpnn.com, JAKARTA - Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore menuturksn untuk mengatasi ancaman perubahan iklim yang ada, kita perlu berpikir lebih besar dan lebih berani di semua lapisan masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Al Gore ketika menjadi moderator saat diskusi panel “Inspirasi Aksi  Iklim Ambisius di Australia dan Asia Pasifik’ yang dihadiri 800 peserta dalam Pelatihan Korps Kepemimpinan Climate Reality di Brisbane, Australia 5- 7 Juni.

BACA JUGA: Indonesia - Norwegia Sepakat Genjot Upaya Konservasi Hutan dan Laut

Pelatihan ini menampilkan pejabat terpilih, pemimpin bisnis, pakar komunikasi dan ilmuwan ternama, yang memberikan keterampilan dan pengetahuan untuk mengatasi krisis iklim dan mencari solusi yang adil bagi berbagai lapisan masyarakat.

Al Gore meminta para narasumber diskusi panel, yaitu pemimpin dari berbagai sektor dan geografi di Australia dan Asia Pasifik untuk berbagi informasi dalam menghadapi tantangan dan hal-hal yang diperlukan untuk membuat aksi iklim yang ambisius menjadi kenyataan. 

BACA JUGA: Ini Pekerjaan Rumah Masalah Lingkungan untuk Capres dan Cawapres

Mereka adalah Dr. Amanda Katili Niode, Manager The Climate Reality Project Indonesia yang juga merupakan Ketua Tim Ahli Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim; Fred Gela, Walikota Torres Strait Island, Australia; Dr. Steven Miles MP, Menteri Kesehatan Queensland; serta Anna Skarbek, CEO, ClimateWorks Australia.

Di Australia dan kawasan Asia-Pasifik pada umumnya, dampak iklim seperti gelombang panas yang memecahkan rekor tahun ini di Australia, naiknya permukaan laut, kekeringan, banjir, kebakaran hutan dan musim yang semakin tidak menentu menimbulkan kesehatan dan ancaman eksistensial bagi warga, terutama masyarakat adat.

BACA JUGA: Bu Susi Sampaikan Komitmen Tangani Dampak Perubahan Iklim

Meningkatnya suhu lautan dan pengasaman membahayakan beberapa ekosistem laut paling beragam di dunia, serta berdampak buruk bagi pasokan pangan, budaya, dan mata pencaharian satu miliar penduduk.

Para narasumber kemudian menyampaikan tantangan perubahan iklim, serta kegiatan untuk menyikapinya baik dari sisi program maupun kebijakan.

Menurut ilmuwan James Hansen dan Makiko Sato,  pemanasan global selama beberapa dekade terakhir ini cukup besar sehingga muncul perubahan iklim regional. 

Ada perbedaan mencolok antara negara-negara yang bertanggung jawab atas emisi karbon dioksida, gas rumah kaca penyebab perubahan iklim dengan daerah-daerah yang paling terkena dampak.

Pemerintah Indonesia telah berkomitmen pada target pengurangan emisi gas rumah kaca ambisius dan menerapkan respons nasional yang komprehensif terhadap perubahan iklim.

Peran aktor non-negara untuk mempercepat tindakan membangun prakarsa kerja sama yang konkret, ambisius dan berkesinambungan juga diakui.

Dalam hal inspirasi aksi iklim, tegas Amanda Katili, Indonesia tergolong mempunyai keberanian besar dengan mencanangkan target untuk mengintegrasikan aksi  iklim ke dalam agenda pembangunan nasional. Inisiatif Pembangunan  Rendah Karbon yang diluncurkan  di Kementerian Perencanaan  Pembangunan Nasional pada Oktober 2017 bertujuan untuk secara eksplisit memasukkan target pengurangan emisi gas rumah kaca ke dalam perencanaan kebijakan, disertai dengan berbagai intervensi untuk melestarikan dan memulihkan sumber daya alam.

Sebagai aktor non-negara, The Climate Reality Project Indonesia bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengarusutamakan isu krisis iklim dan solusinya di Indonesia.

Terpilihnya Amanda Katili, Manager Climate Reality Indonesia yang juga Ketua Tim Ahli Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim,  sebagai narasumber untuk kawasan Australia dan Asia Pasifik, dengan tokoh ternama Al Gore sebagai moderator merupakan pengakuan atas upaya Indonesia dalam menyikapi krisis iklim.

The Climate Reality Project, yang didirikan oleh Al Gore adalah sebuah jaringan global dengan 19 ribu relawan climate reality leaders di 152 negara yang telah memperoleh pelatihan dari Al Gore.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Bukti Indonesia Terdepan Kesepakatan Perubahan Iklim


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler