jpnn.com - BATAM - Dua teman dekat asal Jawa Timur bertengkar hebat hanya gara-gara seorang perempuan, Senin (4/1). Mereka adalah Yuliono alias Cendol dan Miswandi, keduanya sama-sama Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.
Sayangnya dalam pertengkaran yang terjadi di sebuah rumah kawasan Nusa Jaya, Johor, Malaysia, mengakibatkan nyawa Miswandi melayang. Pria berusia 35 tahun itu tewas bersimbah darah. Sementara Cendol berhasil melarikan diri hingga ke Batam.
BACA JUGA: Pamit Cari Rumput, Pulang Gosong Disambar Petir
Kemarin (5/1), pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh pabrik di Malaysia itu ditangkap. Ia diciduk saat turun dari kapal Ferry dari Situlanglaut tujuan Pelabuhan Internasional, Batamcenter, Selasa (5/1) pagi.
"Pelaku ditangkap tanpa perlawanan. Pelaku kita tangkap usai keluar dari pelabuhan," kata Kapolres Barelang Kombes Asep Safrudin seperti dikutip dari batampos.co.id (group JPNN), Selasa.
BACA JUGA: Pergoki Sejoli Bermesraan Lalu Paksa Beradegan Intim, Habis Itu... Hmmm
Penangkapan Saspek berawal dari informasi LO Indonesia yang berada di Malaysia. Bahwa telah terjadi pembunuhan yang dilakukan TKI dengan korbannya sesama TKI. Mendapat informasi, polisi langsung bergerak menuju pelabuhan. Karena informasinya pelaku telah membeli tiket dan bermaksud melarikan diri ke Indonesia.
"Setelah koordinasi, pihak kita langsung turun dan mengamankan pelaku. Saat ini pelaku ditahan di Polresta Barelang," ungkap Asep.
BACA JUGA: Ya Ampun! Cewek Diperkosa Pacar Di Malam Tahun Baru
Menurut dia, pelaku dan korban merupakan teman satu daerah yang mengadu nasib ke Malaysia. Namun, belakangan keduanya terlibat pertengkaran karena menyukai wanita yang sama. Puncaknya, Senin kemarin, kedua adu mulut hingga terjadi adu fisik yang mengakibatkan Miswandi tewas bersimbah darah.
"Kejadian di rumah Liu Kiang Seng kawasan Nusa Jaya. Keduanya berebut cewek yang juga seorang TKI dan berakhir kematian korban," jelas Asep.
Masih kata Asep, pihaknya juga akan berkoordinasi mengenai proses hukum pelaku yang sudah ditangkap. Mengingat pelaku maupun korban sama-sama warga negara Indonesia.
"Nanti kita bicarakan dengan interpol dan PDRM. Apakah bisa dipidana di sini karena korban dan pelaku sesama WNI akan kita bicarakan," pungkas Asep. (she/ray)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Disuruh Ambil HP di Kamar, Murid SD Diperkosa Siswa SMP
Redaktur : Tim Redaksi