Alamak! Kesal Makan di Warteg tak Dibayari, Adik Sepupu Dihabisi

Jumat, 18 September 2015 – 21:56 WIB
ilustrasi

jpnn.com - JAKARTA - Nyawa seakan tidak berharga lagi. Betapa tidak, hanya gara-gara tidak dibayarkan Indomie dan kopi yang telah dimakannya, Aris Susanto (34) tega menghabisi adik sepupunya, Muzanif Afandi (18).

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Riftazudin mengatakan, berdasarkan keterangan kepada penyidik, Aris kesal kepada korban hingga nekat berbuat sesadis itu.

BACA JUGA: Pembunuh Bayaran Bertarif Rp 100 Juta Per Nyawa Ini, Ternyata Suka Bikin Anak-anak Bahagia

"Rabu, 16 September kemarin sore, tersangka ini ngajak korban ke warteg deket kontrakan. Di sana, tersangka makan Indomie dan minum kopi. Tak lama, korban minta pulang. Di situ, tukang kopi nagih kalau Indomie dan kopinya tersangka belum dibayar. Tersangka minta dibayarin sama korban, tapi korban tak mau," ungkap Riftazuddin menceritakan kronologis peristiwa berdarah tersebut.

Masih kata Riftazudin, sebelum pembunuhan terjadi, tersangka dan korban  beradu mulut dan saling membentak. Keduanya lantas pulang ke kontrakan korban. Usai menonton acara sepak bola di televisi, keduanya pun tidur berdampingan.

BACA JUGA: Ini 6 Aksi Sadis Sang Pembunuh Bayaran, Bos Kampus Sampai Gadis Tak Berdosa Dihabisi

Namun entah apa yang merasuki pikiran Aris, ia bangun dan langsung menikam korban, Kamis (17/9) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

"Pas tersangka bangun, dia langsung nusuk leher korban. Katanya enggak niat sampai membunuh, cuma buat kasih pelajaran saja. Tapi malah meninggal. Kopi dan Indomienya seharga Rp 12 ribu," ujarnya.

BACA JUGA: Ini Tarif Pembunuh Bayaran Sadis Ini Saat Habisi Nyawa Bos Universitas Baiturrahmah

Kini, tersangka Aris mendekam di tahanan Polsek Kebayoran Lama. Dia dijerat pasal 351 KUHP ayat 3 dan pasal 338 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.(mg4/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ternyata Pembunuh Bayaran Sadis itu Pernah Habisi Nyawa Bos Universitas di Padang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler