Alasan BI Mempertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen

Jumat, 22 Juli 2022 – 13:57 WIB
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan alias BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen.

Suku bunga acuan ditetapkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Juli 2022 karena inflasi inti dinilai masih terjaga.

BACA JUGA: BI Sebut Rupiah Digital Sudah Finalisasi, Kapan Mengudara?

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan bank sentral turut mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 2,75 persen dan suku bunga lending facility di level 4,25 persen.

"Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri," kata Perry dalam keterangan yang dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat (22/7).

BACA JUGA: Proyeksi BI soal Inflasi Cukup Menegangkan, Apa Langkah Selanjutnya?

Kendati begitu, BI terus mewaspadai risiko kenaikan ekspektasi inflasi dan inflasi inti ke depan.

"BI memperkuat respons bauran kebijakan moneter yang diperlukan, baik melalui stabilisasi nilai tukar rupiah, penguatan operasi moneter, dan suku bunga," ungkapnya.

BACA JUGA: BI Sampaikan Kabar Baik soal Penyaluran Kredit Triwulan II 2022

Perry menuturkan inflasi inti pada Juni 2022 tercatat masih berada pada level yang rendah, yakni 2,63 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Inflasi inti adalah inflasi yang mencerminkan antara keseimbangan permintaan dan penawaran di dalam ekonomi nasional.

Menurutnya, inflasi inti periode itu menunjukkan meskipun permintaan di dalam negeri meningkat tetapi masih terpenuhi dengan kapasitas produksi nasional.

"Di sinilah mengapa tekanan-tekanan inflasi dari fundamental yang tercermin pada inflasi inti masih terkelola," ungkapnya.

Maka dari itu, dirinya optimistis inflasi inti masih akan terjaga dalam target BI pada keseluruhan 2022.

"Pada rentang dua persen sampai empat persen atau tidak akan melebihi level empat persen," tegas Perry. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BI   Ekonomi   suku bunga acuan   inflasi   rupiah  

Terpopuler