BI Sampaikan Kabar Baik soal Penyaluran Kredit Triwulan II 2022

Selasa, 19 Juli 2022 – 14:13 WIB
Bank Indonesia (BI) menyampaikan survei perbankan yang dilakukan pada triwulanan (quartal-to-quartal/qtq). Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan survei perbankan yang dilakukan pada triwulanan (quartal-to-quartal/qtq)

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan survei tersebut mengindikasikan penyaluran kredit baru pada triwulan II-2022 tumbuh positif.

BACA JUGA: Waspada Inflasi Makin Menanjak, Indef Sebut BI Harus Segera Bergerak

"Terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kredit baru sebesar 96,9 persen pada triwulan II-2022, lebih tinggi dibandingkan SBT 64,8 persen pada triwulan sebelumnya," ungkap Erwin dalam keterangan di Jakarta, Selasa (19/7).

Menurutnya, pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif.

BACA JUGA: BI Ungkap Kripto Berbahaya untuk Stabilitas Keuangan Global

Erwin menyebut pertumbuhan positif terjadi pada kredit modal kerja (SBT 92 persen), kredit investasi (SBT 89,8 persen), maupun kredit konsumsi (SBT 74 persen).

Secara sektoral, SBT pertumbuhan penyaluran kredit baru tertinggi tercatat pada sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan SBT sebesar 75,1 persen, yang diikuti oleh sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor perikanan dengan SBT masing-masing sebesar 68,8 persen dan 58,9 persen.

BACA JUGA: Gubernur BI Beberkan Potensi Zakat hingga Sedekah untuk Ekonomi, tetapi

"Penyaluran kredit baru pada triwulan III-2022 diprakirakan tetap terjaga tumbuh positif, yang terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 95,7 persen," beber Erwin.

Adapun standar penyaluran kredit pada triwulan III-2022 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) positif sebesar 1,9 persen, berbeda dengan minus 0,3 persen pada triwulan sebelumnya.

Aspek kebijakan penyaluran kredit yang diproyeksikan lebih ketat antara lain yaitu plafon kredit, jangka waktu kredit, premi kredit berisiko, dan agunan.

Erwin menuturkan hasil survei menunjukkan responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit ke depan.

"Responden memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 9,2 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) atau meningkat dibandingkan pertumbuhan 5,2 persen (yoy) pertumbuhan pada 2021," beber Erwin. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler