Alasan CSIIS Minta Menkes Budi Cabut Surat Imbauan, Mohon Disimak

Minggu, 17 April 2022 – 19:19 WIB
Menkes Budi Gunawan. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Center For Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS) meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mencabut imbauan penundaan belanja alat kesehatan Antropometri kit dan USG 2D.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan surat imbauan nomor PR 01.01/801/2022 pada 7 Februari 2022 dan nomor PR.01.01/1/ 2837/2022 pada 26 Januari 2022.

BACA JUGA: Pakar Tak Setuju PeduliLindungi Dianggap Melanggar HAM oleh Kemenlu AS, Ini Alasannya

Keduanya ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha.

Surat yang diterbitkan pada 7 Februari berisi imbauan penundaan sementara proses pengadaan USG 2D dan penyediaan makanan tambahan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2022.

BACA JUGA: PeduliLindungi Dituduh Melanggar HAM, Pakar Siber Sebut AS Seharusnya Tahu Malu

Kemudian, surat lainnya berisi imbauan penundaan Antropometri kit yang juga bersumber dari DAK fisik bidang kesehatan tahun anggaran 2022.

Direktur Eksekutif CSIIS Moh Sholeh Basyari mengatakan kedua surat imbauan tersebut perlu segera dicabut.

BACA JUGA: AS Sebut PeduliLindungi Melanggar HAM? Pakar Siber Indonesia Bilang Begini

Menurut dia, Antropometri kit dan USG 2D menjadi sarana penunjang utama dan implementasi dari program penurunan stunting serta angka kematian ibu dan bayi.

"Dua hal ini, kesehatan ibu dan penurunan stunting adalah bagian dari pemenuhan layanan dasar bidang kesehatan yang menjadi target RPJMN tahun 2020-2024," kata Sholeh, Minggu (17/4).

Dia juga menjelaskan kesehatan ibu dan anak serta penurunan stunting merupakan upaya tindak lanjut dari kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy ke Desa Krebet dan Sidoharjo, Kabupaten Ponorogo.

Kedua desa tersebut memiliki angka kasus difabel dan stunting tertinggi di Ponorogo.

Sholeh menyebut DAK fisik 2022 memiliki target output, yaitu peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana di 3.439 puskesmas.

Selain itu, lanjut Sholeh, DAK fisik 2022 juga menargetkan peningkatan status gizi bagi 410.270 ribu ibu hamil dan 756.714 balita kurus. (mcr9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenlu AS Menduga PeduliLindungi Melanggar HAM, Kemenkes Bereaksi, Tegas


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler