Alasan Madura United Bersikukuh Minta Liga 1 Tetap Pakai Format Home-Away

Sabtu, 05 November 2022 – 10:33 WIB
Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi klub Madura United, Zia Ul Haq, memberikan tanggapan mengenai kelanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023 di Jakarta, Jumat (4/11/2022). Foto: ANTARA/Michael Siahaan

jpnn.com, JAKARTA - Manajemen Madura United menginginkan kompetisi Liga 1 Indonesia 2022-2023 dilanjutkan tetap menggunakan format kandang-tandang (home-away).

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB), perusahaan yang menaungi klub Madura United, Zia Ul Haq, di sela pertemuan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan pemilik klub Liga 1 Indonesia di Jakarta, Jumat (4/11) malam.

BACA JUGA: Kompetisi Liga 1 2022 Penuh Ketidakpastian, Madura United Pulangkan Pelatih & Pemain Asing

"Tidak boleh ada sentralisasi kompetisi lagi karena dampaknya luar biasa (merugikan-red) bagi industri UMKM dan pekerja terkait yang bergerak karena sepak bola," kata Zia.

Menurut Zia, sentralisasi dengan konsep gelembung (bubble) seperti Liga 1 Indonesia 2021-2022 juga tidak menguntungkan bagi klub yang salah satu pendapatan utamanya datang dari penonton.

BACA JUGA: Korban Pembacokan Dilaporkan Balik, Kini Jadi Tersangka

Tim-tim Liga 1 mampu meraup pemasukan maksimal dari penonton jika bermain di kandang sendiri. Itulah kenapa Madura United berharap Liga 1 Indonesia 2022 dapat dilanjutkan dengan kehadiran suporter di stadion.

"Kalau tak ada penonton, dari mana kami mendapatkan duit? Sumber pendapatan utama klub itu, kan, dari penonton, lalu sponsor, 'merchandise' dan subsidi dari operator kompetisi," tutur Zia.

BACA JUGA: Hamdani Ditangkap Polisi, Bagi yang Pernah Berhubungan, Siap-Siap Saja

Meski demikian, pihak Madura United tidak mau PT LIB buru-buru menggulirkan lagi Liga 1 Indonesia, yang dihentikan sejak 2 Oktober 2022 karena peristiwa berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, secara terburu-buru.

Zia menegaskan bahwa LIB dan PSSI harus memastikan semua hal, termasuk soal keamanan dan keselamatan di stadion, beres sebelum pertandingan demi pertandingan berjalan kembali.

"Misalnya, kalau kompetisi memang tidak bisa berjalan, ya sudah jangan dipaksakan. Namun, soal itu semua elemen tentunya harus sepakat," kata dia menjelaskan.

Zia meminta LIB dan PSSI memikirkan soal pemain jika kukuh menginginkan Liga 1 musim 2022-2023 tuntas pada April 2023.

"Tujuan kompetisi, selain meraih prestasi bagi klub, adalah memberikan manfaat untuk timnas Indonesia. Namun, bagaimana bisa berharap kalau pemain cedera atau kelelahan?" kata dia menegaskan.

PT LIB dan PSSI belum memutuskan format lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023, apakah tetap kandang-tandang atau kembali ke sistem gelembung seperti musim sebelumnya.

Pertemuan antara LIB dan para pemilik klub Liga 1 di Jakarta, Jumat (4/11), menyepakati bahwa format itu akan disesuaikan dengan kehendak pemerintah. Keputusan pemerintah juga akan menjadi acuan perizinan penonton di stadion dan jam pelaksanaan pertandingan.

LIB memiliki tiga opsi tanggal dimulainya lanjutan Liga 1 2022-2023 yakni 18 November, 25 November dan 2 Desember. Akan tetapi, kapan pun kompetisi itu dimulai, LIB menargetkannya selesai pada 16 April 2023 demi memberikan ruang untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 yang dimulai pada Mei 2023.

LIB berharap kepastian soal izin Liga 1 dari pemerintah bisa didapatkan sebelum pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT LIB yang digelar di Jakarta, 15 November 2022.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler