jpnn.com, SURABAYA - Polda Jawa Timur (Jatim) mengungkap alasan pelaku memutilasi leher guru honorer Budi Hartanto (28), di Blitar, Jawa Timur.
Kepala Bidang Humas (Kabid) Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, dari hasil uji forensik ada dua dugaan alasan pelaku memutilasi korban tepat di lehernya.
BACA JUGA: Pelaku Mutilasi Guru Honorer Terus Bergerak, Polisi Belum Temukan Titik Terang
Dari hasil labfor, diketahui kepala korban dipotong saat sudah meninggal. “Pemotongan di bagian leher adalah ketika yang bersangkutan sudah meninggal,” kata Barung di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (8/4/2019).
BACA JUGA: Pelaku Mutilasi Guru Honorer Terus Bergerak, Polisi Belum Temukan Titik Terang
BACA JUGA: Kasus Guru Honorer Dimutilasi, Teman di Sanggar Tari Dimintai Keterangan
Adapun dugaan alasan pelaku memotong kepala korban, kata Barung, pertama untuk menghilangkan jejak.
“Jadi ada dua upaya, pertama untuk menghilangkan jejak,” lanjutnya.
BACA JUGA: Di Mana Kepala Guru Honorer Ganteng yang Dimutilasi Itu?
Dugaan kedua, sambungnya, ketika pelaku hendak memasukkan mayat korban ke dalam koper, ternyata tidak muat.
BACA JUGA: Di Mana Kepala Guru Honorer Ganteng yang Dimutilasi Itu?
“Ternyata kopernya tidak muat kalau lehernya tidak dipotong. Sehingga dilakukan pemotongan,” katanya.
Hingga kini polisi masih mengejar dua terduga pelaku pembunuhan mayat dalam koper. Mengetahui akan ditangkap, kedua terduga pelaku kerap bergerak untuk berpindah tempat.
BACA JUGA: Budi Korban Mutilasi, Naksir Perempuan tapi Minder karena Guru Honorer
Kasus mutilasi Budi Hartanto ini terungkap setelah warga Blitar geger dengan penemuan mayat dalam koper pada Rabu (3/4/2019) lalu, sekitar pukul 07.00 WIB.
Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar. Saat ditemukan, di dalam koper itu terdapat sesosok mayat tanpa kepala. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Guru Honorer Ganteng Dimutilasi: Diduga Kuat Ada Motif Asmara
Redaktur : Tim Redaksi