jpnn.com, KEDIRI - Polisi bekerja cepat dalam upaya mengungkap kasus mutilasi dengan korban guru honorer di SDN Banjarmlati 2, Kediri, Jatim, bernama Budi Hartanto.
Sudah belasan saksi yang diperiksa pihak berwajib sejak kasus ini terungkap Rabu pagi lalu. Sayangnya, polisi belum menentukan tersangka dari para saksi-saksi yang diperiksa itu.
BACA JUGA: Di Mana Kepala Guru Honorer Ganteng yang Dimutilasi Itu?
Bahkan, Jumat kemarin semua saksi itu sudah dipulangkan semuanya. Total ada 14 orang yang diperiksa. Kebanyakan berasal dari Kediri. Mereka adalah kerabat korban dan teman-teman dekat korban.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera, para saksi yang diperiksa lebih banyak dari Kediri. Totalnya mencapai sepuluh orang.
BACA JUGA: Kasus Guru Honorer Ganteng Dimutilasi: Diduga Kuat Ada Motif Asmara
Sementara sisanya dari Blitar tiga orang dan dari Nganjuk satu orang. “Semua (sudah) dipulangkan. Kan lebih banyak periksanya di Kediri,” kata Barung.
Barung enggan menjelaskan apa saja hasil dari pemeriksaan belasan saksi tersebut. “Sabar…sabar…masih dalam penyelidikan,” ujarnya.
BACA JUGA: Tentang Budi, Guru Honorer dan Operator Dapodik yang jadi Korban Mutilasi
BACA JUGA: Di Mana Kepala Guru Honorer Ganteng yang Dimutilasi Itu?
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Andy Purnomo menjelaskan bahwa pihaknya juga masih melakukan pendalaman terhadap keterangan para saksi tersebut. “Kami juga telah memintai keterangan dari beberapa orang terdekat dari korban,” terang Kasatreskrim Andy Purnomo.
Andy menjelaskan bahwa Polres Kediri Kota hanya menjadi back up dari penyidik Polda Jatim. Mereka pun juga sudah mendapat arahan dari Polda Jatim untuk melakukan serangkaian pemeriksaan.
Andy juga menjelaskan bahwa petugas sudah memintai keterangan dari berbagai pihak. Baik itu dari lingkungan keluarga maupun rekan kerja Budi.
“Nanti akan diinformasikan lebih lanjut, kami sebagai back up Polda Jatim hanya melaksanakan perintah dari atasan,” imbuhnya.
Karena menjadi back up itulah Andy juga tak mau menjelaskan hasil pemeriksaan. Dia meminta wartawan agar bertanya langsung ke Polda Jatim terkait hasilnya. Sebab, kasus ini sudah diambil alih oleh Polda Jatim.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus mutilasi ini telah diambil alih oleh penyidik Polda Jatim. Sebab, ada tiga juridiksi hukum yang terlibat dalam kasus ini. Yaitu Polres Blitar Kota, Polres Kediri, dan Polres Kediri Kota.
Polres Blitar Kota terlibat karena lokasi penemuan mayat tersebut di wilayah hukum mereka. Sedangkan asal korban berad di wilayah Polres Kediri Kota.
Sementara itu, dari informasi yang didapatkan, saksi yang diperiksa adalah teman di sanggar tari. Mereka menjelaskan bahwa sempat bertemu dan berbincang dengan Budi untuk membahas hal-hal tentang tari.
BACA JUGA: Budi Korban Mutilasi, Naksir Perempuan tapi Minder karena Guru Honorer
Sekitar pukul 22.00 WIB, Budi masih sempat berlatih tari dengan teman-temannya itu. Lalu, Budi berpamitan kepada untuk pergi keluar untuk membeli makan.
Setelah selesai berlatih sekitar pukul 24.00 WIB Rabu (3/4) dini hari, salah seorang teman Budi mencoba menghubungi. Namun tidak ada jawaban. Kabar tentang Budi baru muncul pada Rabu (3/4) siang. Saat warga Blitar menemukan mayat dalam koper yang kondisinya terpenggal. (syi/fud)
Kasus Mutilasi Budi
Polda Jatim telah memeriksa 14 saksi. Mayoritas adalah kerabat dan teman dekat Budi Hartanto. Namun semua saksi sudah dipulangkan.
Penyidik dari Polres Kediri kemarin memeriksa sekitar 4 orang saksi. Kebanyakan adalah teman sanggar tari korban yang sempat bertemu sebelum Budi ditemukan terbunuh.
Budi dan para temannya itu malam sebelum kejadian sempat berlatih tari hingga pukul 22.00 WIB. Setelah itu Budi disebutkan pamit keluar untuk mencari makan. Setelah itu Budi tak bisa dihubungi.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Budi Korban Mutilasi, Naksir Perempuan tapi Minder karena Guru Honorer
Redaktur & Reporter : Soetomo