Alasan Pelaku Mutilasi di Bekasi: dari Bayaran Berkurang Hingga Diancam Korban

Jumat, 11 Desember 2020 – 10:57 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut munculnya niat pelaku mutilasi berinisial A (17) terhadap korban DS (24) berawal dari bayaran untuk pencabulan berkurang.

Menurutnya, pelaku A kerap diberikan uang Rp 100 ribu dari DS setiap tindakan asusila dilakukan, tetapi ia kesal lantaran bayaran terus berkurang.

BACA JUGA: Polisi Beber Perkenalan Pelaku dan Korban Mutilasi di Bekasi, Ternyata...

"Alasan juga (korban-red) kasar dan pembayaran itu berkurang dan tidak dibayar hingga timbulah kebencian, saat itu timbul niat (membunuh-red) itu," ungkap Yusri saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (10/12).

Dari hasil pemeriksaan awal, kata Yusri, selain bayarin terus berkurang bahkan tidak dibayar, pelaku juga kerap dikasari dan mendapatkan ancaman dari korban.

BACA JUGA: Polisi Beber Temuan di Tangan Pengawal Rizieq Shihab yang Tewas

Pelaku juga mengaku mendapatkan pelecehan se*sual sebanyak 50 kali sejak Juli sampai terakhir terjadi pembunuhan, pada Sabtu (5/12) lalu.

"Pengakuan korban lebih dari 50 kali dilakukan asusila atau tidur bersama, dan timbul kapan melakukan pembunuhan kepada korban sejak empat atau lima kali ditiduri," kata Yusri.

BACA JUGA: Pengumuman, MI dan IM Sudah Ditangkap, tetapi AR, AY Serta EI Masih Buron, Waspada

Pelaku ditangkap saat sedang main PlayStation di sebuah warnet di Kranji, Bekasi, pada Rabu (9/12) dini hari.

Pelaku tidak melakukan perlawanan saat ditangkap polisi.

Pelaku telah meninggalkan rumah sejak pembunuhan, bahkan bekas genangan darah di TKP pun tidak dibersihkan.

Selain itu, pelaku memutilasi korban menjadi empat potongan tubuh di rumahnya di Kranji, Bekasi, pada Minggu (6/12) dini hari. (mcr3/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler