Alasan Penahanan Bachtiar Murni Yuridis

Jumat, 06 Agustus 2010 – 15:15 WIB
Mantan Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah digiring penyidik KPK sebelum memasuki mobil tahanan, Kamis (5/8).

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa penahanan mantan Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah murni untuk proses penyidikanMenurut Komisioner KPK, Haryono Umar, bahwa tidak ada rekayasa maupun muatan politis dalam penahanan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjadi tersangka korupsi pengadaan sarung di Departemen Sosial (Depsos) tahun 2006-2008 itu.

"Nggak ada itu (rekayasa politis)

BACA JUGA: KPK Didesak Ambilalih Kasus Dana Gempa Klaten

Semuanya berdasarkan pertimbangan dari penyidik sesuai perkembangan penyidikan," ujar Haryono melalui layanan pesan singkat kepada wartawan di KPK, Jumat (6/8).

Hal serupa juga ditegaskan wakil ketua KPK, Bibit Samad Rianto
Menurutnya, KPK tidak mau diintervensi oleh pihak manapun

BACA JUGA: Tama Mengaku Trauma, Tetapi Tidak Kapok

"Menjadikan seseorang sebagai TSK (tersangka) harus ada alat bukti
Penahanan TSK (tersangka) melihat kepentingan penyidikan, jadi tidak benar (disebut) ada tekanan dari manapun," ujar Bibit.

Komisioner KPK yang membidangi penindakan itu menambahkan, justru karena tidak mau diintervensi itu pula maka ada upaya rekayasa untuk melemahkan KPK

BACA JUGA: Kapolri Bantah Pengakuan Gayus

"KPK mau dilemahkan, termasuk perekayasaan Bibit-Chandra," tegasnya.

Sebelumnya, Bachtiar disangka melakukan korupsi pengadaan sarung di Depsos tahun 2006-2008Atas dasar itu, KPK menjeratnya dengan pasal 2 dan/atau pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001.

Kemarin, KPK menahan Bachtiar Chamsyah dan menitipkannya di Rutan LP CipinangNamun sejumlah kalangan menilai penahanan itu bermuatan politis.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebulan, 2.000 Rekening Mencurigakan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler