jpnn.com - JAKARTA - Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti menjelaskan, alasan pihaknya mengimpor daging kerbau berasal dari India.
Pertama, India merupakan penghasil kerbau terbanyak di dunia. Lebih dari 50 persen populasi kerbau ada di India.
BACA JUGA: Dirut Bulog Pastikan Daging Kerbau tak Kalah Bergizi dari Sapi
"Kedua, kerbau di India ini peruntukkannya untuk susu dan daging, bukan kerbau pekerja. Dari sisi populasi memadai, dari sisi perawatan memadai, kesehatan dan harga juga," ujar Djarot di Jakarta, Jumat (2/9).
Untuk harga, Djarot memastikan daging kerbau maksimal dijual kepada masyarakat sebesar Rp 65 ribu per kilogram. Kepastian harga itu didapat setelah menghitung harga jual awal dari Bulog, termasuk ongkos dan keuntungan yang didapat pedagang.
BACA JUGA: Ingat!! Jangan Terlalu Lama Parkir Reguler di Terminal 3 Bandara Soetta
Sementara, untuk menghindari adanya permainan harga di pasar, Bulog siap melakukan operasi pasar dengan harga daging sebesar Rp 65 ribu per kg.
"Kadangkala teman-teman kita ada yang melakukan ketidakdisiplinan. Untuk itu saya gunakan Operasi Pasar dengan harga Rp 65 ribu per kg. Sehingga kalau dia jual di atas Rp 65 ribu per kg, konsumen kan otomatis pindah ke Bulog," tandas Djarot. (chi/jpnn)
BACA JUGA: KKP: Ekspor Udang ke Amerika Meningkat, Sudah Salip India
BACA ARTIKEL LAINNYA... PGN Akan Semakin Agresif
Redaktur : Tim Redaksi