jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri telah menggelar rekonstruksi kasus penyerangan yang dilakukan laskar Front Pembela Islam (FPI) kepada anggota Polda Metro Jaya, pada Senin (14/12) dini hari tadi.
Dari rekonstruksi terungkap bahwa polisi tidak memborgol saat menangkap laskar FPI.
BACA JUGA: Polri Buka Hotline Kasus Penyerangan Laskar FPI, Apa Hasilnya?
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian menerangkan, alasan mengapa empat laskar FPI yang tertangkap dan tidak diborgol karena anggota yang menangkap bukan tim tindak yang membawa borgol.
“Kenapa itu terjadi (mencekik polisi dan merampas senjata), memang dia tidak diborgol karena tim yang mengikuti ini bukan tim untuk menangkap, tim survailens untuk mengamati."
BACA JUGA: Rekonstruksi Mengungkap Laskar Bawa Senjata dan Tembaki Polisi, FPI Bilang Begini
"Mereka tidak dipersiapakan untuk menangkap, tetapi apabila menerima serangan mereka siap,” kata Andi Rian kepada wartawan, Senin.
Lulusan Akpol 1991 itu menuturkan, aksi pencekikan terhadap anggota Polri terjadi di tempat kejadian perkara (TKP) empat pada saat rekonstruksi digelar.
“Di situ ada dua tersangka, satu mencoba mencekik anggota dari belakang, yang di samping mencoba merebut (senjata), terus dalam kondisi begitu kan enggak mungkin lagi kan pakai omongan-omongan kan,” tegas Andi Rian.
Jenderal bintang satu itu hanya memastikan, ketika ditangkap dan dibawa ke mobil petugas, empat anggota laskar FPI yang dalam keadaan hidup sudah tidak memegang senjata atau tangan kosong.
“Mereka tangan kosong, makanya mau merebut senjata (polisi),” tambah mantan Dirreskrimum Polda Sumatera Utara ini.
Atas tindakan itu, polisi mengambil keputusan untuk melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak mati anggota laskar FPI di dalam mobil.
Insiden penyerangan terhadap anggota Polri ini terjadi pada Senin (7/12) dini hari di Tol Jakarta-Cikampek.
Saat itu, anggota Polda Metro Jaya sedang melakukan pengintaian karena ada informasi pengerahan massa saat pemanggilan Habib Rizieq.
Namun saat dilakukan pengintaian, sejumlah anggota laskar FPI menyerang polisi hingga berujung baku tembak dan tindakan tegas terukur, menyebabkan enam orang pengawal khusus Habib Rizieq meninggal dunia. (cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan