jpnn.com - jpnn.com - Jajaran Satreskrim Polrestabes Surabaya telah membekuk Saiful Anam, 32, warga Jalan Lebak Jaya V/6.
Saiful sering mengajak istrinya Yeni Indah Sari, 27, untuk melakukan aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
BACA JUGA: Saat Istri Berhalangan, Saiful Ajak Erfan
Bahkan selama delapan bulan beraksi, pasangan ini sukses menggondol 30 motor di sejumlah kawasan di Surabaya.
Saiful membeber alas an mengajak istrinya untuk beraksi. Ide mengajak sang istri muncul lantaran dia sering dicurigai jika melakukan survei tempat sasaran bersama pelaku lain yang umumnya pria.
BACA JUGA: Lagi Berdua di Kos, Tiba-tiba Ada SMS Masuk, Buuk!
Apalagi, ‘jam kerjanya’ adalah dini hari saat kondisi lingkungan masih sepi.
Sedangkan jika mengajak istrinya, aksinya lebih aman karena tak dicurigai.
BACA JUGA: Waspada! Ini Modus Baru Penipuan Menyasar Ortu Siswa
Karena itulah, sebulan setelah istrinya melahirkan anak pertama, dia pun mengajaknya ‘bekerja’ bersama-sama mencuri motor.
"Selain untuk mengawasi situasi, saya juga minta istri untuk membawa motor hasil curian menyeberangi jembatan Suramadu supaya tidak diawasi polisi. Selama ini memang aman-aman saja. Baik saya dan istri tidak pernah tertangkap," ungkapnya.
Agar bisa beraksi sewaktu-waktu, Saiful mengaku selalu membawa bekal berupa kunci T sebelum pergi.
Namun untuk menghindari razia dan endusan polisi, dia selalu menyembunyikan kunci T itu di bawah sandal yang sudah dimodifikasi.
Bapak satu anak ini mengaku nekat mencuri motor lantaran kebutuhan rumah tangga yang semakin banyak.
Selain penghasilan sebagai pedagang sayur di pasar Keputran yang tidak menentu, kehadiran anak pertamanya juga membuat beban hidupnya bertambah berat.
Sehingga ketika mendapatkan uang dari hasil penjualan motor curian, Saiful menggunakan uang itu untuk membeli kebutuhan dan susu bayinya.
"Saya terpaksa melakukannya karena butuh uang untuk menghidupi anak dan istri," terangnya.
Di sisi lain, Yeni mengaku terpaksa mengikuti kehendak suaminya menjadi pelaku curanmor karena selain kebutuhan ekonomi, juga terpaksa lantaran dia juga tidak bekerja.
Demi membantu sang suami, dia pun bersedia menemani mencuri dan menjualkan motor hasil curian ke Madura.
"Uangnya dipakai untuk belanja sehari-hari dan beli susu anak," ungkapnya tanpa perasaan sedih.
Dia pun menceritakan bahwa saat beraksi, dia terlebih dulu selalu menitipkan anaknya yang masih berusia tujuh bulan ke mertua.
Dia pun pamit dengan alasan ingin membantu suaminya berjualan sayur di Pasar Keputran.
Hal itu dia lakukan lantaran tidak ingin orang tuanya curiga terkait aksi mereka mencuri motor.
"Selama ini orang tua tidak pernah curiga karena kami memang berjualan sayur di pasar. Padahal sebelum berangkat ke pasar atau pulang dari pasar, kami terlebih dahulu beraksi," terang ibu yang mengoleksi tato di lengannya itu.
BACA: Saat Istri Berhalangan, Saiful Ajak Erfan
Selain tiga pelaku curanmor, Polrestabes Surabaya juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yakni seperangkat kunci T, plat nomor palsu, satu unit motor milik pelaku, dan beberapa anak kunci palsu. (yua/jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Bidan Ditangkap Saat Berdua dengan Kekasih
Redaktur & Reporter : Soetomo