Alasan Utama Saham MNCN Layak Dikoleksi

Senin, 05 Agustus 2019 – 16:59 WIB
Beberapa nilai saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto dok Yessy Artada/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, saham PT Media Nusantara Citra Tbk layak dikoleksi dari sektor media.

Hal itu tidak lepas dari pengembangan bisnis serta kinerja keuangan perusahaan yang melantai dengan kode MNCN tersebut pada kuartal pertama 2019.

BACA JUGA: Temui Jokowi, Hary Tanoe dan Perindo Dapat Jatah Menteri di Kabinet ?

Sepanjang periode Januari hingga 2 Agustus 2019 secara year to date, saham MNCN meroket 93,48 persen dari Rp 695 pada 2 Januari 2019 menjadi Rp 1.335 pada penutupan perdagangan saham akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Apple Akan Beli Saham Modem Intel

BACA JUGA: Analisis Anak Buah Hary Tanoe soal Adian Napitupulu Pantas Jadi Menteri di Kabinet Jokowi

Pada kuartal pertama 2019, MNCN membukukan kenaikan laba bersih yang signifikan hingga 98 persen, yakni Rp 585 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar Rp 296 miliar.

Sementara itu, pendapatan bersih MNCN juga mencapai Rp 1,89 triliun. Angka itu naik 18 persen dari kuartal pertama 2018 yang sebesar Rp 1,6 triliun.

BACA JUGA: Unggah Foto Bareng Jokowi, Angela Tanoesoedibjo Didoakan Jadi Menteri

"Kinerja MNCN yang dirilis juga menunjukkan hasil yang bagus," ujarnya akhir pekan kemarin.

Di sisi lain, MNCN juga kian mengembangkan industri digital. Dalam lima tahun mendatang MNCN mematok target sudah mengembangkan bisnis secara digital dengan porsi 40 persen dan 60 persen konvensional dari posisi selama ini.

"Kedua sentimen itu mendukung untuk prospek saham MNCN)" tutur William.

Sementara itu, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyatakan pihaknya siap bersaing untuk menjadi pemenang dalam persaingan bisnis platform digital.

"Dengan road map yang jelas dalam bisnis digital platform, saya yakin kami bisa mencapai pertumbuhan double digit growth. Bahkan, menjadi market leader," kata Hary Tanoesoedibjo.

Business model yang tepat sasaran serta road map yang jelas membuat perusahaan saat ini terus bertumbuh tinggi, baik dari sisi pendapatan maupun margin.

Hasilnya, kapitalisasi pasar pun meningkat seiring dengan pesatnya kenaikan valuasi perusahaan. Saat ini, MNC Media telah menunjukkan keberhasilannya di era digital.

Produk-produk terobosan digital MNC mampu memberikan kontribusi yang besar pada pendapatan perusahaan berkode saham MNCN ini.

"Tinggal diperbesar skalanya. Saya rasa MNCN siap bersaing di digital," kata Hary.

Peningkatan pendapatan free to air (FTA) dan konten MNC yang mencapai 18 perse saat ini ditopang oleh digital revenue, produksi konten yang meningkat pesat, termasuk dari banyaknya produksi untuk pihak ketiga.

Selanjutnya, pendapatan juga datang dari nontime consuming (NTC) advertising atau iklan yang masuk di dalam program.

Pada kuartal pertama 2019, pendapatan dari digital sudah berkontribusi hampir 9 persen dari total advertising revenue.

Adapun produksi konten MNC saat ini adalah yang terbesar di Indonesia, yaitu 23.000 jam per tahun.

Dengan lebih dari 80 persen program yang diproduksi sendiri, hal itu memberikan keleluasaan bagi MNC Group untuk menambah pendapatan melalui NTC.

"Pada era industri 4.0 ini, milenial banyak mengubah tatanan cara berinteraksi. Hal ini harus bisa di sesuaikan oleh seluruh lini bisnis MNC Group," kata dia. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Hary Tanoe Pengin Keponakan Mahfud MD Dipidana


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler