jpnn.com - JAKARTA – Dominasi alat kesehatan asal Tiongkok mulai tereduksi di tanah air. Gara-garanya ialah pemerintah Tiongkok mengurangi pemberian fasilitas potongan pajak ekspor (tax rebate) sehingga daya saing menurun.
Kebijakan tersebut membuat produsen alat kesehatan (alkes) lokal saat ini bisa bernapas lega. Sebelumnya, produsen lokal memang kewalahan menghadapi persaingan dengan alat dari Tiongkok.
BACA JUGA: Bank Jatim Semakin Go International
’’Selama ini, produk alat kesehatan Tiongkok memang menguasai pasar karena harga yang murah. Pemerintah Tiongkok memberi subsidi dalam bentuk insentif ekspor hingga 17 persen,’’ kata Marketing Director CV Beauty Kasatama Roy Tanusudiro, kemarin (14/6).
Pemotongan pajak yang memuat produk alat kesehatan asal Negeri Tembok Besar tersebut bisa lebih kompetitif ketika bersaing di pasar luar negeri.
BACA JUGA: Divestasi Saham PT Freeport Indonesia Masih Gelap
Namun, pada tahun ini, pemerintah Tiongkok mulai mengurangi pemberian insentif. ’’Sekarang insentif ekspor Tiongkok turun menjadi lima persen,’’ ungkapnya.
Hal itu membuat harga produk alat kesehatan impor asal Tiongkok naik signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saat ini harga produk alat kesehatan asal Tiongkok tidak jauh berbeda dengan produk buatan dalam negeri.
BACA JUGA: Indonesia Peringkat 6 Produsen Kertas Dunia
’’Itu yang membuat kami lebih optimistis bisa bersaing dengan produk Tiongkok,’’ ucap Roy. Produsen masker tersebut mengaku siap bersaing dengan produk impor atau lokal di pasar dalam negeri. Apalagi, produk masker mulai biasa digunakan masyarakat. (wir/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lifting Minyak Terus Menukik
Redaktur : Tim Redaksi