Alat Rusak, Indeks Kualitas Udara Pekanbaru Sulit Diketahui

Kamis, 03 September 2015 – 02:20 WIB

jpnn.com - PEKANBARU - Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Siak, Sadikin SSos membenarkan bahwa kualitas udara akibat dampak dari kabut asap, dalam dua hari ini sangat buruk. Hal ini diketahui dari penghitungan dan pantauan manual yang dilakukan petugas. "Angkanya sudah diatas 100 pm," kata Sadikin. Itu belum lagi kandungan CO2 dan zat lainnya.

Kandungan particular diatas 100 ini sangat membahayakan. Berdampak pada sesak nafas, batuk, dan iritasi mata. "Kami sarankan warga pakai alat pelindung," kata dia.

BACA JUGA: Kualitas Udara Riau Tidak Sehat, Tujuh Daerah Liburkan Sekolah

Dari hasil pantauan manual, kata dia hanya sebatas kondisi yang ada. Artinya semua partikel dilakukan secara keseluruhan.

Beda ketika alat ISPU ada. Indeks kualitas udara dapat diketahui secara mendetail. "Tiga alat ISPU hibah BLH provinsi kondisinya rusak," kata dia.

BACA JUGA: MRIS Pastikan Pembangunan Bandara Lebak Tetap Jalan

Pihaknya telah mengajukan surat, agar papan ISPU ini dapat dipulihkan kembali. Sehingga masyarakat dengan mudah mengetahui keadaan kualitas udara. 

Untuk Kabupaten Siak ada lima titik, namun api sudah di kuasai dan tidak luas. Demikian hal ini disampaikan Kabid Damkar Siak Irwan Prayatna terkait kebakaran karhutla. "Asap tebal yang menutupi Siak ini, bukan sepenuhnya asap dari daerah kita, namun kiriman dari daerah tetangga," ujarnya.

BACA JUGA: Penggusuran dengan Cara Premanisme Akhirnya Bentrok, Polisi Tangkap 10 Orang Tersangka

Menurut Irwan bahwa titik api yang ada di kabupaten Siak terdapat 5 titik yakni di Kecamatan Sungai Mandau terdapat di Olak dan Lubuk Jering. "Ada sekitar 20 hektar terbakar,namun api sudah mendingin," jelasnya.

Kemudian titik api ke dua terdapat di Kecamatan Koto Gasib, di Km 83 Dayun dan  rempak Siak. 

Titik api tersebut sudah dapat di kuasai lanjut Irwan, yang terakhir terdapat di Rempak namun tidak besar. Dan saat ini pihaknya sedang melakukan pemadaman. Warga sendiri mengeluh kondisi udara yang tidak sehat. 

"Kabut asap setiap hari makin tebal.terutama menjelang siang hingga sore hari," ujar warga Hasan.

Dia berharap kabut asap berkurang,bahkan tidak ada lagi."Saya dah pusing kepala,napas terasa sesak," katanya. 

Kepala UPTD Kesehatan Perawang Kecamatan Tualang, dr H Muslim mengakui kondisi udara tidak sehat.Namun sampai saat ini lanjutnya, belum ada pasien yang mengeluhkan terkena Ispa sejak kabut asap kembali tebal.

"Bagi masyarakat yang mengeluh sesak napas atau ispa agar segera berobat ke puskesmas,"ungkapnya.

Dengan kondisi udara seperti ini,masyarakat diharapkan bisa menjaga kesehatan dengan cara mengurangi aktivitas keluar rumah.

"Kurangi aktivitas keluar rumah.Dan perbanyak minum air putih," imbaunya.

Muslim menambahkan puskesmas kembali menyebarkan ribuan masker ke masyarakat dan sekolah guna mengantisipasi dampak dari kabut asap.

Hal yang sama juga dilakukan Pemkab Kuansing. Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui Dinas Pendidikan Kuantan Singingi, Rabu (2/9) hari ini, resmi meliburkan siswanya. Tidak seluruh siswa di semua jenjang pendidikan yang diliburkan. Terhitung sejak Kamis hingga Sabtu (3-5/9), murid PAUD, TK, SD, hingga SLTP, diliburkan.

"Oleh karena kabut asap yang semakin tebal, sesuai arahan Pak Bupati, terhitung besok (hari ini,red), murid TK, SD hingga SLTP diliburkan. Sampai Sabtu esok," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan, Jupirman SPd kepada wartawan, Rabu (2/9) kemarin.

Jupirman menghimbau seluruh sekolah, mulai TK, SD hingga SLTP libur. "Mudah-mudahan kondisi udara kita semakin membaik, sehingga sekolah bisa belajar normal kembali," katanya.

Sementara Pemkab Kampar memberlakukan kebijakan untuk meliburkan sekolah terhitung Rabu (2/9) ini. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Kampar mengambil keputusan untuk meliburkan aktivitas sekolah hingga kondisi udara memungkinkan kembali untuk mengaktifkan proses belajar mengajar.

Adanya informasi meliburkan sekolah tersebut, seluruh sekolah di Kabupaten Kampar kemarin mempercepat jadwal pulang siswa. Menurut informasi yang berkembang di kalangan wali murid dan siswa, libur sekolah karena asap ini dilakukan hingga Sabtu (5/9) mendatang.(rpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-Gara Main Futsal, Belasan ABG Rusak Rumah Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler