Alex Tewas Dikeroyok karena Pinjam Celana  

Senin, 10 Desember 2018 – 16:47 WIB
Police Line. foto: ilustrasi for sumeks

jpnn.com, GRESIK - Alex, remaja 14 tahun tewas dihabisi teman-temannya di belakang kantor PC NU Gresik, Jatim. Padahal, mereka berangkat bareng untuk menonton sepak bola di Gelora Bung Tomo pada Sabtu sore (8/12).

Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro memastikan polisi telah meringkus para pengeroyok Alex. 

BACA JUGA: 4 Pelajar SMP Ditangkap

Para pelaku kini diamankan di Mapolda Jatim. Anggota Resmob Polres Gresik dibantu tim Jatanras Polda Jatim membekuk mereka di kawasan Pasuruan.

Tepatnya, perbatasan dengan Kabupaten Malang. "Pemeriksaan masih berlangsung," jelasnya.

BACA JUGA: Janjian Ngopi, Ternyata Malah Dikeroyok

Nasib Alex benar-benar tragis. Sabtu sore itu, ada rombongan anak-anak muda yang turun dari bak truk di pintu gerbang tol Kebomas.

Jumlahnya sekitar 30 remaja laki-laki dan perempuan. Mereka hendak menonton sepak bola di Gelora Bung Tomo (GBT).

BACA JUGA: Viral, Pelajar SMK Dikeroyok Kakak Kelas di Toilet Sekolah

Begitu turun dari truk, Alex tiba-tiba menghilang. Chandra, teman Alex, melihat Alex menuju belakang kantor PCNU.

Tujuh remaja berpakaian hitam kumal bergegas mengejarnya. Tak lama kemudian, mereka kembali untuk melanjutkan perjalanan ke GBT.

Chandra menunggu Alex. Sudah 30 menit berlalu, temannya yang merupakan warga Kecamatan Grabakan, Kabupaten Tuban, itu tidak kunjung kembali. Dia menjemput Alex ke belakang kantor PCNU.

Sampai di lokasi, pemuda 16 tahun tersebut kaget bukan main. Alex tergeletak lemas. Kepalanya bersimbah darah.

Di dekat tubuhnya ada bongkahan paving. Chandra panik. Warga Kecamatan Rengel, Tuban, itu lari minta to­long ke anggota polisi yang sedang berjaga di akses tol Kebomas.

"Tolong Pak, tolong," ucapnya kepada anggota Polsek Duduksampeyan tersebut.

Chandra gemetaran. Dua polisi segera mendatangi tempat kejadian perkara (TKP). Anggota Polsek Kebomas ikut turun. Sebab, kantor PCNU masuk wilayah hukum Polsek Kebomas.

Alex segera dibawa ke area merah IGD RSUD Ibnu Sina. Kondisinya kritis. Meski dia telah memperoleh penanganan medis, nyawanya tidak tertolong.

Alex mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 21.00. "Sekarang ditangani polres," ujar Kanitreskrim Polsek Kebomas Ipda Moch. Dawud.

Kasatreskrim Polres Gresik AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menyatakan sudah memeriksa lima saksi.

Termasuk Chandra yang kali pertama tahu kondisi korban. Namun, tidak ada yang melihat langsung kejadian tersebut.

Sebelum meninggal, kata Andaru, korban mengalami perdarahan hebat di kepala bagian belakang. Kuat dugaan, kepalanya dipukul paving oleh pelaku. Benda tersebut ditemukan di sekitar TKP.

"Itu (paving, Red) kami amankan sebagai barang bukti," katanya.

Kanit Pidana Umum (Pidum) Iptu Igo Akbar menambahkan, para pelaku melanggar pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan.

Sebab, jumlah mereka lebih dari satu orang. Mereka melakukan kekerasan bersama-sama.

Apa motif para pelaku? AKBP Wahyu menuturkan, para pelaku mengeroyok korban karena alasan pinjam celana.

Alex meminjam celana kepada salah seorang pelaku. Namun, dia tidak segera mengembalikannya.

Karena emosional, pemilik celana menganiaya korban. Teman-temannya terprovokasi hingga akhirnya ikut mengeroyok.

"Dianiaya hingga tewas," jelas perwira dengan dua melati di pundak itu. Lima pelaku diamankan di mapolda. (adi/c20/roz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uncuy si Jagoan Kampung Sudah tak Bernyawa


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler