Alhamdulilah, Kurs Rupiah Hari Ini Mulai Bangkit, Neraca Perdagangan Surplus

Selasa, 18 Oktober 2022 – 17:17 WIB
Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore ditutup menguat.

Rupiah ditutup menguat 24 poin ke posisi Rp 15.464 per USD dibandingkan posisi sebelumnya pada penutupan sebelumnya Rp 15.487 per USD.

BACA JUGA: Kurs Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah 60 Poin, Jadi Sebegini

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan USD merosot terhadap sejumlah mata uang setelah Menteri Keuangan (Menkeu) baru Inggris memangkas sebagian besar anggaran mini pemerintah.

Menkeu Inggris Jeremy Hunt membalikkan petak anggaran mini sebesar 45 miliar pound yang memicu gejolak pasar.

BACA JUGA: Konon Rupiah Digital Berpeluang Jadi Mata Uang Lintas Batas

"Diperkirakan Federal Reserve akan menaikan suku bunga sebesar 75 basis poin pada November. Artinya, kenaikan ketiga kali berturut-turut," ujar Ibrahim, Selasa (18/10).

Kemudian, pelaku pasar di Indonesia merespons positif setelah rilis data Neraca Perdagangan Indonesia kmbali mencatatkan surplus pada September 2022.

BACA JUGA: USD Tembus Rp 15.427, Kurs Rupiah Hari Ini Ambrol!

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca dagang Indonesia kembali mencatat surplus sebesar USD 4,99 miliar pada September 2022, meski lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar USD 5,71 miliar.

"Bahkan, NPI pada Januari-September 2022 secara keseluruhan mencatat surplus USD 39,87 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun 2021 sebesar USD 25,10 miliar," kata Ibrahim.

Adapun surplus neraca dagang pada bulan ini berasal dari surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah defisit neraca perdagangan migas yang sedikit meningkat.

Selain itu, Bank Indonesia mengungkapkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Agustus 2022 kembali menurun.

"Penurunan ULN terjadi akibat penurunan pinjaman seiring dengan pelunasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan penarikan pinjaman dalam mendukung pembiayaan program dan proyek prioritas," ungkap Ibrahim.

Menurutnya, Bank Indonesia harus terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas kebijakan terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal serta mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif dan ditutup melemah di rentang  Rp 15.440 - Rp 15.490.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler