Alhamdulillah, Arus Investasi Asing ke RI Kalahkan Singapura, Ini Datanya

Selasa, 07 Juli 2015 – 05:37 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Berdasar laporan World Investment Report 2015, arus masuk investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia pada tahun lalu tercatat tumbuh 20 persen menjadi USD 23 miliar.

Pertumbuhan investasi tersebut lebih cepat dari Singapura yang hanya meningkat 4 persen menjadi USD 68 miliar dan Vietnam yang pertumbuhan FDI-nya sekitar 3 persen menjadi USD 9,2 miliar.
      
Terkait data tersebut, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan optimismenya bahwa pertumbuhan penanaman modal asing ke Indonesia, bisa terus meningkat.

BACA JUGA: AP II Wajibkan Restoran di Bandara Soetta Gunakan Kompor Listrik

"Data World Investment Report ini memberikan optimisme bahwa Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi potensial di ASEAN bahkan Asia,"papar Franky, kemarin (6/7).
      
Meski begitu, lanjut Franky, peringkat indeks kemudahan berusaha di Indonesia masih berada di posisi bawah. Dia menuturkan, Indonesia menempati peringkat 114 untuk indeks kemudahan berusaha, di bawah negara ASEAN lainnya yakni Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
      
Persaingan dalam menarik investasi di negara-negara di ASEAN, memang cukup ketat. Franky memberi contoh negara Vietnam yang berusaha memperbaiki iklim investasi dan melakukan Free Trade Agreement (FTA) dengan sejumlah negara termasuk Uni Eropa.

Investor asing yang akan menanamkan modal ke Vietnam diberikan kemudahan dalam memperoleh lahan untuk kegiatan usaha, sehingga investasi bisa tumbuh pesat.
      
"Vietnam harus kita akui akan menjadi salah satu pesaing terberat kita. Saat ini, Indonesia masih berada di bawah Vietnam dalam menarik investasi dari Korea Selatan. Meski pun kita masih unggul untuk negara lainnya. Samsung dan LG adalah dua perusahaan Korsel yang memilih Vietnam sebagai basis produksinya di ASEAN," lanjut Franky.
      
Berdasar data Financial Times, Franky menguraikan Indonesia menempati peringkat keenam. Negara tujuan investasi Korea Selatan dengan nilai investasi USD 3,4 miliar. Peringkat tersebut masih di bawah Vietnam yang menempati peringkat ketiga.

BACA JUGA: Harga Telur Ayam Negeri Turun 21 Persen

Sementara itu, untuk investasi Jepang, Indonesia menempati peringkat keempat dengan nilai investasi USD 18,08 Miliar, di atas Vietnam dan Thailand yang menduduki peringkat kelima dan keenam.

"Kalau untuk negara tujuan investasi Tiongkok, Indonesia berada di peringkat kedua, paling tinggi di antara negara ASEAN lainnya," katanya.
      
Untuk itu, Franky menekankan, pemerintah terus berupaya memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memperbaiki indikator kemudahan berusaha di Indonesia sehingga daya saing investasi Indonesia semakin meningkat.

BACA JUGA: Dua Hari Menghilang, Dirut Garuda Indonesia Minta Maaf

BKPM saat ini sedang berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya untuk memperbaiki tujuh dari 10 indikator kemudahan berusaha di Indonesia. Yakni indikator memulai usaha, perizinan terkait mendirikan bangunan, pendaftaran properti, penyambungan listrik, pembayaran pajak,penegakan kontrak, dan penyelesaian perkara kepailitan.
      
"BKPM sebenarnya telah mempresentasikan perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan kepada Bank Dunia. Karena itu, kita berharap peringkat daya saing investasi Indonesia semakin meningkat," imbuhnya. (ken/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... AP II Percepat Ganti Instalasi Listrik di Bandara Soetta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler