jpnn.com, KONGO - Teror virus ebola tak lagi menakutkan. Setidaknya itulah yang dikatakan lembaga penelitian medis di Republik Demokratik Kongo. Mereka berhasil menemukan dua obat yang manjur terhadap pasien penderita ebola.
''Kini kita tak lagi mengatakan bahwa pasien ebola tidak dapat disembuhkan. Kemajuan ini akan membantu menyelamatkan ribuan nyawa,'' ujar Jean-Jacques Muyembe-Tamfum, direktur umum lembaga penelitian medis Republik Demokratik Kongo, kepada CNN.
BACA JUGA: Muslim Kongo Dilarang Naik Haji
Di antara empat obat yang dikembangkan, REGN-EB3 dan mAb114 terbukti berhasil mengobati pasien ebola. Dari 449 subjek percobaan, tingkat kematian pasien yang menerima dua jenis obat itu menurun drastis. Tingkat kematian bagi pasien yang mengonsumsi REGN-EB3 adalah 29 persen. Tingkat kematian pasien yang mengonsumsi mAb114 turun menjadi 34 persen.
''Ini adalah obat pertama dalam studi ilmiah yang menunjukkan angka kematian yang signifikan,'' kata Anthony Fauci, direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular AS.
BACA JUGA: Bank Dunia Siapkan Rp 4,1 T untuk Perangi Ebola di Kongo
BACA JUGA: Wabah Ebola Menggila, Petugas Kesehatan Malah Dibantai Warga
Kemarin dua pasien Ebola yang sembuh total akhirnya dikeluarkan dari pusat penanganan wabah di Goma dan bertemu dengan keluarga mereka. ''Temuan terbaru ini berarti otoritas bisa menyatakan bahwa pasien ebola 90 persen dapat sembuh jika diobati sejak awal,'' tutur Sabue Mulangu, pakar penyakit menular dalam tim penelitian, kepada BBC.
BACA JUGA: Wabah Ebola di Kongo Makin Sulit Dikendalikan
Ebola jarang ditemukan, tetapi mematikan. Gejalanya biasanya meliputi demam tinggi, sakit tenggorokan, sakit perut, nyeri sendi dan otot, hingga muntah darah. Namun, gejala baru muncul 8 hingga 10 hari setelah terpapar virus. (nen/bil/c14/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wabah Ebola Menggila, Petugas Kesehatan Malah Dibantai Warga
Redaktur & Reporter : Adil