jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan ILHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan jumlah hotspot tahun 2017 berkurang banyak. Sehingga, kasus kebakaran hutan dan lahan mampu dikendalikan di sejumlah daerah.
"Sekarang masih 30 persen lebih rendah dari tahun lalu kalau pakai data NOAH. Kalau pakai data Tera malah 75 persen lebih rendah," kata Siti di kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (29/8).
BACA JUGA: Menteri LHK: Perlu Terobosan Untuk Mengintegrasikan Konsep Kewarganegaraan dan Kewirausahaan
Namun demikian, water boombing dan upaya pencegahan lainnya tetap dilakukan. Bahkan sepanjang 2017 sudah 51 juta liter air disebar ke titik-titik hotspot dan kebakaran. Di Riau terbanyak yakni 32 juta liter, dan Sumatera Selatan 16 juta liter. Sisanya di Kalimantan Barat.
"Kita juga sudah bikin hujan buatan, garamnya sudah hampir 120 ton, dulu berapa ribu tahun lalu. Artinya usahanya tetap dijalankan, yang bagus sekarang adalah memang koordinasinya baik," kata mantan sekjen DPD RI ini.
BACA JUGA: Karhutla, Alex Noerdin Perintahkan Anak Buahnya Tak Boleh Tinggalkan Wilayahnya
Siti juga mengapresiasi kesadaran masing-masing daerah untuk menjaga wilayah mereka dari karhutla. Itu tidak terlepas dari perintah Presiden Joko Widodo yang cukup keras mengingatkan para kepala daerah.
Namun demikian, pihaknya menilai ada ada kekurangan terutama dalam mencegah masyarakat untuk tidak membakar saat membuka lahan. Dalam hal ini, pihaknya berharap ada insentif untuk masyarakat. Misalnya dibantu biaya pembersihan lahannya oleh pemerintah pusat maupun daerah.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Karhutla di Ogan Ilir, Kapolda: Cari Itu Pemilik Lahan!
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Karhutla, APHI Riau Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Warga
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam