jpnn.com - JAKARTA – Di saat kementerian dan lembaga negara lainnya anggarannya dipotong, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI malah mendapatkan tambahan anggaran.
Hal ini karena bidang pertahanan negara mendapatkan prioritas anggaran. Pertahanan dinilai sangat penting dan harus segera dikuatkan dengan berbagai program.
BACA JUGA: Lah, Satgas Anti-Mafia Sembako Bentukan Bareskrim Malah Diragukan
Lumayan, sebesar Rp 1,3 Triliun yang tertuang dalam rancangan anggaran pendapatan belanja negara perubahan (RAPBNP) 2016. Rencananya, anggaran itu akan digunakan untuk membangun pangkalan militer di Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, pihaknya mendapatkan anggaran Rp 1,3 Triliun. Dia akan menggunakan anggaran itu dengan baik sesuai dengan perencanaan yang sudah disusun.
BACA JUGA: PENTING! Para Orang Tua, Simak Pesan Panglima TNI
Jadi, kementeriannya sudah membuat perencanaan secara matang sebelum mendapat anggaran. Tambahan anggaran belum disahkan, sehingga dia masih menunggu. Jika sudah disahkan, anggaran tersebut baru bisa digunakan. "Untuk menguatkan pertahanan," papar dia.
Menurut dia, anggaran itu akan digunakan untuk pangkalan militer di Kepulauan Natuna. Misalnya, pembangunan landasan pesawat, asrama tentara, kantor, dan kebutuhan lainnya.
BACA JUGA: Banyak Bantuan Pemerintah Tak Jalan Seperti Harapan
"Banyak kebutuhan yang harus dilengkapi," terang dia. Jadi, anggaran Rp 1,3 triliun tidak seberapa, karena pembangunan pangkalan membutuhkan anggaran cukup besar. Namun, dia enggan menjelaskan berapa total anggaran yang dibutuhkan.
Ryamizard mengatakan, dia akan memaksimalkan anggaran yang ada dengan membangun fasilitas yang sangat dibutuhkan. Jadi harus ada prioritas dalam menggunakan anggaran.
Pihaknya akan segera akan melakukan persiapan pembangunan, sembari menunggu pengesahan RAPBNP 2016. "Akan kami siapkan dengan matang," papar dia.
Pangkalan Natuna akan memperkuatkan pangkalan di sekitarnya yang sudah ada. Yaitu, pangkalan utama TNI AL di Pontianak dan Tanjung Pinang. Dengan adanya pangkalan baru, maka pertahanan Indonesia di perbatasan akan semakin kuat dan diperhitungkan negara lain.
Pangkalan baru itu sangat diperlukan, karena wilayah itu merupakan salah satu daerah operasi pasukan TNI, khususnya TNI Angkatan Laut (AL). Dengan adanya markas militer itu, distribusi kebutuhan prajurit yang bersiaga di Natuna akan menjadi efektif dan efisien.
Prajurit TNI akan mudah bergerak dalam mengamankan perbatasan dan laut Indonesia. "Dibangun asrama untuk tempat tinggal prajurit," jelas Ryamizard. (lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komjen BG Bisa Langsung Dilantik Jadi Kapolri, Nih Alasannya...
Redaktur : Tim Redaksi