jpnn.com - JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggelar Safari Bahari di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan berlayar mengunakan KRI Untung Suropati 372 milik TNI Angkatan Laut. Adapun rute yang diambil melalui jalur Laut Sawu bagian Utara.
Selama empat hari ke depan, safari bahari Susi akan singgah di tiga wilayah di NTT, yakni Larantuka, Lembata dan berakhir di Kupang. Perjalanan ini untuk meninjau situasi dan kondisi perairan Laut Sawu dan permasalahan masyarakat nelayan di ketiga wilayah tersebut.
BACA JUGA: Komjen BG Bisa Langsung Dilantik Jadi Kapolri, Nih Alasannya...
Dalam kunjungan sebelumnya, Menteri Susi menemukan banyak bantuan pemerintah yang tidak berjalan seperti harapan sehingga terkesan mangkrak. Dia menilai, persoalan logistik seperti mesin es, sulitnya transportasi dan persoalan izin adalah masalah yang berat bagi daerah.
Bahkan teknologi yang tinggi bisa menjadi masalah karena masyarakat masih belum melek teknologi. "Jika kita tidak terjun langsung, bagaimana bisa tahu. Meskipun sudah kita umumkan," ungkap Susi dari anjungan kapal KRI Untung Suropati sebelum berlayar seperti yang tertulis dalam keterangan resminya di Jakarta, kemarin.
BACA JUGA: Kebiri Kimiawi Bisa Ampuh sebagai Solusi, Asalkan....
Provinsi NTT, menjadi perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena Indonesia bagian Barat sudah dirasa aman dari pencurian ikan dan perusakan sumber daya laut. Menteri Susi mendengar bahwa pencurian ikan dari Papua dan Kepulauan Aru dibawa ke bagian timur, termasuk ke wilayah perairan NTT yang berbatasan dengan Timor Leste.
"Saya juga melihat kecenderungan adanya pencurian ikan di sini, dan penangkapan ikan yang mengarah pada kerusakan. Maka saya ingin lihat langsung dan akan saya identifikasi untuk menentukan langkah selanjutnya," tegas dia.
BACA JUGA: Pencairan PKH Tahap Dua Dimulai, Kali Ini Giliran Kalbar Dulu Ya...
Selama berlayar Menteri Susi didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) Zulficar Muchtar dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTT Benedictus Poliami serta digiring Kapal Pengawas ORCA 04 milik Ditjen PSDKP KKP. (nel/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memperpanjang Badrodin Haiti Bakal Hambat Regenerasi Polri
Redaktur : Tim Redaksi