jpnn.com - WASHINGTON – Organisasi Pembela Kebebasan Amerika (AFDI) berulah lagi. Dua pekan lalu kelompok yang menghelat kompetisi kartun Nabi Muhammad di Negara Bagian Texas itu berniat memasang iklan tentang kebebasan berekspresi di seluruh subway Washington. Tapi, upaya mereka kandas.
Kamis waktu setempat (28/5) Badan Transportasi Area Metropolitan Washington menolak permohonan pemasangan iklan AFDI. Melalui pemungutan suara, para pemangku kebijakan Washington sepakat untuk menunda pembahasan izin tersebut sampai akhir tahun. Sebab, mereka perlu mengkaji lebih dalam peraturan tentang kebebasan berekspresi.
BACA JUGA: Lihat nih, Ada Ladang Ganja Tumbuh Subur di Taman Kota
Sebenarnya tidak ada yang aneh pada desain iklan yang diajukan AFDI. Mereka hanya ingin memanfaatkan bus-bus yang setiap hari mengitari Washington sebagai media kampanye. Yakni, kampanye tentang kebebasan berekspresi.
”Dukung kebebasan berbicara,” tulis AFDI dalam spanduk yang sedianya mereka pasang pada badan bus-bus tersebut.
BACA JUGA: Guru Bejat Ini Jadikan 26 Siswi SD sebagai Objek Pelampiasan Nafsu
Namun, selain mencantumkan tulisan-tulisan yang menyugesti masyarakat untuk mendukung kebebasan berekspresi atau kebebasan berbicara, AFDI memasang gambar Nabi Muhammad. ”Kalian tidak boleh menggambar saya,” tulis AFDI dalam gelembung kalimat sosok sang nabi yang digambarkan membawa sebilah pedang.
Badan transportasi Washington menganggap iklan rancangan AFDI itu terlalu provokatif. Sebab, kaum muslim tidak pernah diizinkan untuk mempersonalisasi Nabi Muhammad.
BACA JUGA: Kisah Sepasang Kekasih yang Batal Menikah Akibat Ulah Israel
Pemerintah Washington khawatir iklan kontroversial itu memicu konflik horizontal dalam masyarakat. Karena itu, pemerintah memutuskan untuk menunda sementara izin pemasangan iklan tersebut.
Menanggapi sikap badan transportasi yang berwenang mengatur rute bus di tiga negara bagian –Washington, Maryland, dan Virginia– itu, AFDI geram. Pamela Geller, direktur organisasi garis keras tersebut, mengecam para legislator yang menolak memberikan lampu hijau. ”Mereka semua pengecut,” keluhnya. Melarang pemasangan iklan tersebut, menurut dia, sama saja dengan menyerah kepada terorisme.
Kartun Nabi Muhammad yang AFDI pasang pada desain iklan itu buah karya Bosch Fawstin. Kartunis AS tersebut adalah pemenang kompetisi menggambar Nabi Muhammad di Kota Garland, Negara Bagian Texas, beberapa waktu lalu. Saat kompetisi itu digelar, dua pria menyusup masuk dan melepaskan tembakan secara membabi buta. Dua pria tersebut akhirnya dapat dilumpuhkan oleh petugas.
Aksi penembakan tersebut menuai perhatian dunia. Apalagi, penembakan maut itu terjadi saat AFDI menghelat kompetisi kontroversial. Organisasi pembela hak-hak warga AS untuk bebas berekspresi itu memang sering melakukan aktivitas yang provokatif. Pada 2012, mereka juga sempat berurusan dengan hukum saat memaksa otoritas transportasi New York untuk memasang iklan pro-Israel pada seluruh bus.
Sementara itu, di Kota Phoenix, Negara Bagian Arizona, ratusan orang berunjuk rasa di dekat masjid. Mereka memprotes terorisme, termasuk aktivitas militan Negara Islam alias Islamic State (IS) yang dikenal sebagai ISIS atau ISIL di perbatasan Iraq dan Syria. Mereka juga memprotes aksi nekat dua pemuda radikal yang menembaki petugas keamanan kompetisi gambar AFDI awal bulan ini. (AP/BBC/CNN/hep/c11/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Heboh! Seekor Bebek Mati, Warga Desa Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Redaktur : Tim Redaksi