Ali Masykur Musa Dinilai Mirip Figur Gus Dur

Jumat, 29 November 2013 – 22:40 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Sosok Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menjunjung tinggi nilai pluralisme sangat dibutuhkan bagi iklim demokrasi di Indonesia. Calon-calon pemimpin Indonesia diharapkan bisa meneladani pemikiran dan jiwa kepemimpinan Presiden RI ke-4 itu.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens mengatakan bahwa figur pemimpin saat ini belum mendekati sosok Gus Dur yang menghargai keanekaragaman berbangsa dan berdemokrasi maupun menghargai pluralisme.

BACA JUGA: DPR Dituntut Perlakukan SBY Seperti Gus Dur

Dari sejumlah tokoh pemimpin saat ini, peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat Ali Masykur Musa dinilai sebagai tokoh yang paling mendekati figur Gus Dur. Menurut Boni, Ali Masykur yang merupakan kader muda dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) paham betul pemikiran Gus Dur dalam upaya membangun bangsa.

"Ali Masykur Musa bisa jadi Gus Dur baru, yang artinya krisis Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang banyak bernarasi dengan banyak terima penghargaan tapi gagal dalam mengatasi bangsa, dapat teratasi," kata Boni dalam acara diskusi bertajuk "Mencari Sosok Gus Dur Baru" di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).

BACA JUGA: Tak Merasa Terganggu Persoalan Suami Eddies Adelia

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) ini menuturkan, figur Gus Dus ketika menjabat sebagai presiden dikenal sering mengeluarkan kebijakan-kebijakan dan pemikiran kontroversial. Namun, sebenarnya pemikiran kontroversial yang dikeluarkan Gus Dur semata-mata untuk kemajuan bangsa.

Mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur, Adhie M Massardi sepakat apabila Ali Masykur Musa bisa meneruskan cita-cita Gus Dur. Ia pun menyebut Ali Masykur sebagai Gus Dur baru di era demokrasi saat ini.

BACA JUGA: Alasan Konvensi Demokrat Terasa Biasa-biasa Saja

"Ali Masykur Musa merupakan tokoh yang paham pemikiran Gusdur," ujar Adhie.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) tersebut menambahkan, Gus Dur memperjuangkan pemikirannya secara fisik. Sikap seperti inilah yang belum ditemukan dalam tokoh pemimpin saat ini.

Ali Masykur yang ikut hadir dalam acara diskusi mengakui bahwa dirinya mengagumi sosok Gus Dur. Bahkan, kekagumannya terhadap pemikiran politik dan paham kebangsaan Gus Dur telah dituangkannya ke dalam buku.

Menurut Ali, kepemimpinan Gus Dur tidak dapat dipisahkan dengan misi dan peran NU di masyarakat.

"Gus Dur adalah NU kecil, sedangkan NU adalah Gus Dur besar. Jadi pandangan itu menyatu," ujar Ketua Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini. (dil/jpnn)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkes: Lebih Bahaya Bagi-bagi Rokok Daripada Bagi-bagi Kondom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler