Ali Ngabalin: Apa yang Salah dengan Pernyataan Jokowi soal Bipang?

Sabtu, 08 Mei 2021 – 21:48 WIB
Ali Mochtar Ngabalin di lingkungan Istana Merdeka. Foto: M Fathra Nazrul Islam/dok.JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan pembelaan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tengah dikritik atas pernyataan soal Bipang Ambawang.

Pernyataan Kepala Negara soal makanan khas Kalimantan Barat itu menuai kritik lantaran dipromosikan dalam konteks Lebaran Idulfitri.

BACA JUGA: Kiai Maman Kritik Presiden Jokowi soal Bipang Ambawang

Namun, Ngabalin menilai tidak ada yang salah dengan pernyataan Presiden Jokowi mempromosikan kuliner berbahan babi tersebut.

"Apa yang salah dari pernyataan JOKOWI soal Bi-Pang? Bukankah beliau bapak dari seluruh suku dan agama di negeri ini," tulis Ngabalin melalui akun @AliNgabalinNew di Twitter.

BACA JUGA: Soal Bipang Ambawang, Mufti Anam Minta Mendag Tak Bikin Jokowi Pusing

BACA JUGA: Pria Ini Melihat Ayahnya Mengubur Sebuah Benda, Dilaporkan ke Prajurit Kostrad

Ngabalin telah mengonfirmasi unggahannya itu dan mengizinkan untuk dikutip oleh JPNN.com, Sabtu (8/5). Penulisan ulang twit tersebut juga telah melalui penyempurnaan ejaan.

Melalui twitnya itu, Ngabalin juga menilai seorang Presiden Jokowi tidak ada salahnya mempromosikan kuliner Nusantara yang beranekaragam.

"Semua punya makanan khas yang bermacam-macam, kalau beliau memperkenalkan makanan khas tertentu kenapa enggak boleh? Apa karena soal mudik Lebaran? ART saya seorang Nasrani mudik juga tuh," lanjut Ngabalin dalam unggahannya.

Melalui unggahan tersebut, pria kelahiran Fakfak, 25 Desember 1968 itu juga menyertakan foto Bipang yang isunya sedang menjadi trending di Twitter.

Bipang Ambawang menjadi sorotan setelah Presiden Jokowi mempromosikan kuliner asal Pulau Kalimantan itu melalui sebuah video yang disiarkan di salah satu stasiun TV swasta.

Pro dan kontra muncul lantaran Bipang merupakan makanan yang terbuat dari babi yang haram bagi umat Islam, sehingga tidak tepat dipromosikan dalam konteks kuliner Lebaran. (fat/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler