jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta Menteri Perdagangan M Lutfi cermat dalam menjalankan program atau mengambil kebijakan agar tidak menyulitkan Presiden Joko Widodo.
“Beberapa kali Pak Mendag selalu bikin posisi Presiden Jokowi terpojok. Pertama, soal benci produk asing. Kedua, soal impor beras. Ketiga, soal bipang ambawang yang membuat Pak Jokowi di-framing sedemikian rupa di medsos, seolah-olah Pak Jokowi penikmat babi panggang, apalagi konteksnya bicara soal mudik Lebaran,” kata Mufti.
BACA JUGA: Hasil Survei Indometer soal Tingkat Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi, Tipis
Mufti menyebut, ketidakcermatan Mendag berakibat fatal bagi Presiden Jokowi.
“Mulai dari benci produk asing sampai bipang ambawang yang viral di seluruh Indonesia, dan sampai jadi perbincangan di kalangan tokoh-tokoh agama di desa-desa di dapil saya,” ujar Mufti yang berasal dari daerah pemilihan Pasuruan-Probolinggo.
BACA JUGA: Mufti Anam Sebut Erick Thohir Tak Tegas soal Bos Pelindo III jadi Tersangka
Mufti mengatakan, evaluasi menyeluruh diperlukan terhadap kinerja Kementerian Perdagangan.
“Betapa fatalnya Mendag Lutfi menyarankan Pak Jokowi mempromosikan bipang ambawang dalam konteks ketika presiden bicara soal mudik. Kenapa tidak dicek script-nya, kenapa tidak dicek sebelum dipublikasikan? Apa ada maksud ingin mendiskreditkan presiden?” tutur Mufti.
BACA JUGA: Ada Dugaan Daur Ulang Antigen Kimia Farma, Mufti Anam: Sesak Rasanya Dada Ini
Dia menambahkan, jika memang Mendag Lutfi beralasan bahwa video “bipang ambawang” adalah dalam rangka Hari Bangga Buatan Indonesia, seharusnya konteks pembicaraan tidak disangkutkan dengan mudik.
“Presiden Jokowi adalah pencinta kuliner lokal, pencinta UMKM. Namun, tentu beliau tidak hafal nama puluhan ribu jenis kuliner di tanah air. Mendag Lutfi mestinya paham kalau mau bikin gerakan seperti itu, jangan malah bekerja tidak teliti sehingga membuat Pak Jokowi terpojok,” ujarnya.
Mufti juga menilai Mendag Lutfi tidak fokus menjalankan tugasnya. Sebab, Lutfi terlibat dalam dukung-mendukung pencalonan ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
“Saya baca di media, Pak Mendag mengampanyekan salah seorang caketum Kadin Indonesia. Kok malah sibuk kampanye caketum Kadin daripada mengurus soal perdagangan. Mungkin itu yang bikin Mendag tidak fokus, dan akhirnya beberapa kali blunder,” kata Mufti.
Menurut Mufti, kinerja Mendag Lutfi “diuntungkan” dengan situasi pandemi di mana daya beli rakyat sedang tidak prima, sehingga membuat fluktuasi harga relatif terkendali saat bulan Ramadan dan jelang Lebaran. Tercatat hanya daging sapi yang kini harganya relatif berfluktuasi.
“Namun, ingat, stabilitas harga bahan pokok saat ini bukan karena kinerja Mendag, tetapi memang daya beli sedang susut,” pungkas politisi PDI Perjuangan itu. (*/adk/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Adek