jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan multinasional Alibaba dikabarkan berminat jadi investor di emiten milik Grup Sinarmas, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Adapun salah satu faktor yang membuat Alibaba tertarik jadi pemegang saham adalah rencana keterlibatan FREN dalam pembangunan ekosistem teknologi 5G tahun 2021.
BACA JUGA: Sutarmidji: Makin Bagus IPM Suatu Daerah, Maka akan Menarik Investor Luar untuk Masuk
Rencana ekspansi pengembangan jaringan 5G ini diproyeksikan dapat mendukung kebutuhan internet of things (IoT) sebagai perangkat yang mampu mengirimkan data melalui jaringan tanpa bantuan perangkat komputer dan manusia.
Pada kabar yang beredar diketahui Sinarmas dan FREN tidak memberikan komentar mengenai rumor aksi korporasi dengan investor global Alibaba ini, tetapi keduanya pun berpendapat kolaborasi dengan investor global akan membuka kesempatan untuk bisa berkembang lebih pesat.
Kendati demikian, semua pihak perlu mendapatkan keuntungan yang merata, terlebih kepentingan pelanggan adalah prioritas utama.
BACA JUGA: Negosiasi WanaArtha Life dengan Calon Investor Sudah Lampaui 50 Persen
Pengamat teknologi Heru Sutadi mengatakan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan internet merupakan pekerjaan besar dan padat modal.
Sehingga menurut dia, diperlukan kerja sama dan kolaborasi, baik operator telekomunikasi, pemerintah dan tentunya juga vendor dan investor.
BACA JUGA: Green Bond BRI Laris Manis Diminati Investor
“Sektor telekomunikasi merupakan sektor terbuka untuk investasi asing, sehingga mayoritas investor asing bisa ikut investasi dalam pembangunan telekomunikasi di Indonesia,” ujar Heru ketika dihubungi beberapa waktu lalu.
Maka, aksi kolaborasi dengan investor dalam maupun luar negeri menjadi upaya tepat untuk bisa membantu agar operator lebih optimal.
Investasi tersebut, sambung dia, dapat menguntungkan tidak hanya membuka lapangan kerja tapi juga pajak yang dihasilkan serta alih teknologi.
Di sisi lain, menilik rencana aksi Alibaba tersebut, peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (INDEF), Nailul Huda menyambut positif, mengingat perkembangan teknologi yang semakin pesat bisa menumbuhkan permintaan internet yang lebih cepat.
“Masuknya Alibaba ke Fren saya rasa bisa menjadi pemicu investor lainnya untuk masuk serta menjadi pemicu bagi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi untuk melakukan hal yang sama, yakni membangun jaringan 5G,” kata dia melalui pesan singkat.
Walau Sinarmas dan FREN tidak menepis maupun membenarkan aksi korporasi dengan investor global Alibaba ini, tetapi keduanya pun berpendapat kolaborasi dengan investor global akan membuka kesempatan untuk bisa berkembang lebih pesat.
Kendati demikian, semua pihak perlu mendapatkan keuntungan yang merata, terlebih kepentingan pelanggan adalah prioritas utama. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif