Almisbat Jakarta Garap Pemilih Pemula demi Petahana

Jumat, 02 Desember 2016 – 23:03 WIB
Suasana Deklarasi Komunitas Pemilih Pemula Ahok-Djarot di Balai Rakyat Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (2/12). Foto: Almisbat for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat (Almisbat) DKI Jakarta mendeklarasikan Komunitas Pemilih Pemula Ahok-Djarot, Jumat (2/12). Deklarasi yang digelar di Balai Rakyat Pasar Minggu, Jakarta Selatan itu dihadiri ratusan muda mudi dari berbagai penjuru DKI Jakarta.

Acara juga disemarakkan dengan pentas seni dan budaya. Ada pula pertunjukan musik yang menampilkan Oppie Andaresta.

BACA JUGA: Beginilah Penjelasan Tim Agus-Sylvi Soal Banyaknya Pelanggaran Alat Peraga

Sedangkan acara pokoknya adalah memberi pemahaman ke pemilih pemula tentang pilkada DKI dan sosok Basuki T Purnama-Djarot S Hidayat (Ahok-Djarot). Menurut Ketua DPD Almisbat DKI Jakarta Ch. Ambong, kegiatan itu merupakan cara mendekati kalangan muda demi memenangkan duet petahana di pilkada ibu kota negara tersebut.

Ambong menjelaskan, deklarasi Komunitas Pemilih Pemula Ahok-Djarot juga sebagai upaya mengampanyekan pilkada  jujur, adil dan demokratis. “Sekaligus tanpa prasangka dan bebas sentimen SARA," kata Ambong.

BACA JUGA: Cerita Dahlan dan Rakijan, Penjual Bubur Ayam dan Ketoprak di Rumah Lembang

Lebih lanjut Ambong mengatakan, Almisbat ingin masa depan demokrasi di Indonesia lebih berkualitas dan bermartabat. Karenanya Alimsbat pun membidik kalangan muda. “Karena di pundak merekalah masa depan demokrasi Indonesia berada," ujar Ambong.

Karenanya para pemilih pemula duet Ahok-Djarot dalam deklarasi itu juga mengucap ikrar untuk menjadikan Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai sarana demokratis dalam memilih kepemimpinan dan ajang pendidikan politik. “Khususnya bagi kami selaku kawula muda dan pemilih pemula," kata Wahyu Apriansyah saat membacakan deklarasi.

BACA JUGA: Ahok Siap Adu Debat di Kampus UIN Ciputat

Deklarasi Pemilih Pemula Ahok-Djarot tidak hanya menyinggung soal pentingnya pilkada dilaksanakan secara jujur dan adil.  Poin deklarasi juga memuat ajakan menjauhi prasangka bernuansa suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA).

Pasalnya, SARA bukan hanya negatif bagi pendidikan politik, tetapi juga memecah belah masyarakat. “"Kami menolak penggunaan isu dan sentimen SARA dalam bentuk apa pun,” tegasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok Batal ke Rumah Lembang, Simpatisan: Masih Ada Hari Esok


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler