Alokasi Subsidi Pupuk Rp3,5 Triliun

Kamis, 07 Mei 2009 – 15:19 WIB
JAKARTA - Departemen Pertanian (Deptan) berencana mengalihkan sebagian besar dana subsidi pupuk sebesar Rp 17,5 triliun untuk pembangunan infrastruktur pertanianDari jumlah itu, alokasi anggaran untuk subsidi pupuk hanya diusulkan 20 persen atau Rp 3,5 triliun.
 
"Sebaiknya subsidi pupuk tidak terlalu besar, cukup 20 persen

BACA JUGA: PT KA Target Laba Rp200 Miliar

Tapi, harusnya seluruh pupuk tetap mendapatkan subsidi," ujar Menteri Pertanian Anton Apriyantono saat breakfast meeting di gedung Depperin Rabu (6/5)

 
Menurut Anton, sisa dana subsidi pupuk atau sekitar 80 persen dialihkan ke pembangunan infrastruktur pertanian

BACA JUGA: Beli Elnusa, Pertamina Tunjuk Danareksa

Kalau seluruh pupuk disubsidi, HPP (harga pembelian pemerintah) gabah beras harus dinaikkan.
 
Dengan mekanisme tersebut, Anton memperkirakan akan terjadi penghematan anggaran
Sistem subsidi yang berlaku saat ini dinilai tidak adil untuk petani kecil

BACA JUGA: 2009, Target Investasi Migas USD 16,6 M

"Petani kecil dengan luas lahan rata-rata 3-5 hektare hanya dapat porsi subsidi yang kecilBerbeda dengan petani besar yang punya lahan lebih luas dapat subsidi banyak," katanya.
 
Anton menuturkan, infrastruktur untuk pertanian bisa berupa pembangunan pabrik pupuk organik skala kecilBerdasar kajian, untuk membangun satu unit pabrik pupuk organik, perlu investasi Rp 350 juta"Dengan satu pabrik pupuk organik skala kecil, diperkirakan bisa dipelihara 30 ekor sapi dan mempekerjakan satu orang," terangnya.
 
Dengan begitu, hanya dengan anggaran Rp 3,5 triliun, akan bisa dibangun 10 ribu pabrik pupuk skala kecilSelain itu, bisa dipelihara 300 ribu ekor sapi dan ditampung 10 ribu tenaga kerjaDengan produksi 300 ribu ekor sapi, dalam dua tahun ke depan Indonesia tidak perlu impor lagi"Akan banyak yang terbantu program itu," tuturnya.
 
Anton menyesalkan subsidi pupuk hanya dinikmati para petani besar walau secara nasional akan bermanfaat untuk meningkatkan produksiDengan sistem subsidi yang baru, petani kecil akan terbantu dengan banyaknya pabrik pupuk organik yang bisa dikelola
 
Menteri Perindustrian Fahmi Idris mengatakan, pola produksi harus diarahkan pada pembuatan pupuk majemuk yang memiliki lebih dari satu jenis unsur hara, seperti NPK"Ada tiga aspek produksi yang menjadi masalah dalam industri pupukSalah satunya adalah pola pengembangan pupuk majemukIni harus menjadi pola produksi pupuk yang dibutuhkan sektor pertanian di masa akan datang," tuturnya.
 
Tahun ini kebutuhan pupuk NPK mencapai 1,5 juta ton dan diperkirakan meningkat menjadi 9,1 juta ton pada 2010Kebutuhan pupuk NPK diproyeksikan terus melonjak menjadi 23,2 juta ton pada 2025Kebutuhan pupuk organik tahun ini hanya 450 ribu ton dan diperkirakan meningkat menjadi 12,2 juta ton pada 2010 serta 18,8 juta ton pada 2025"Pupuk organik harus diproduksi," jelasnya(wir/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sukses Gelar Sidang ADB, Tiga Agenda Indonesia Didukung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler