Alumni IPB Perlu Beri Masukan Soal Visi dan Strategi Pembangunan Pertanian

Sabtu, 20 Juli 2019 – 10:05 WIB
Para alumni dan jajaran akademisi tengah menyimak dialog yang digelar DPP Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) di Jakarta, Jumat (19/7). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) perlu memberikan ide dan pemikiran tentang visi dan strategi pembangunan pertanian dalam jangka panjang. Visi dan strategi pertanian Indonesia itu sebagai solusi atas persoalan pertanian secara nasional dan untuk menyejahterahkan masyarakat Indonesia.

Demikian salah satu benang merah dalam talk show yang digelar DPP Himpunan Alumni (HA) IPB dalam rangka Forum Silaturahmi Alumni (FSA) IV dan Halalbihalal Alumni di Jakarta, Jumat (19/7).

BACA JUGA: Dukung Indonesia Damai, Alumni IPB Bantu TNI dan Polri di KPU

Diskusi tersebut menghadirkan Sunarso yang juga Wakil Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk; Arividya Novianto selaku President & GM Total E&P Indonesia, serta Toni Eko Boy Subari sebagai Presiden Direktur Bank Syariah Mandiri. Hadir juga dalam kesempatan itu Rektor IPB Arif Satria, anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Bambang Purwantara, Ketua DPP HA IPB Fathan Kamil, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi, serta para alumni dari kalangan swasta, pelaku usaha dan profesional.

Sunarso yang juga anggota MWA IPB ini menegaskan bahwa IPB merupakan kampus besar dengan orang-orang besar tentunya mampu memberikan ide dan pemikiran besar dalam sektor pertanian dan pangan secara luas. Jadi, alumni IPB mempunyai kontribusi dalam strategi pertanian secara nasional.

BACA JUGA: Yakinlah, Jokowi Terbukti Jamin Hak Rakyat atas Pembangunan

Dia menekankan ide dan pemikiran alumni IPB tersebut juga harus mempunyai magnitude atau dampak secara nasional. Jaringan cukup luas dan pengalaman alumni yang cukup banyak bisa bersama-sama memberikan masukan tentang visi pertanian Indonesia dalam 100 tahun ke depan.

“Ide dan pemikiran alumni tersebut harus mempunyai magnitude secara nasional. Untuk itu tidak perlu dikotomi antara strategi dan eksekusi dalam kaitan dengan pertanian Indonesia. Keduanya harus saling melengkapi,” tegasnya.

BACA JUGA: Alumni IPB Dorong Terwujudnya Kedaulatan di Bidang Pertanian

Dalam kesempatan itu, Rektor IPB Arif Satria mengatakan peran alumni IPB sangat penting dalam transformasi pertanian menjadi pertanian 4.0 di Tanah Air. Apalagi, tantangan pertanian ke depan lebih kompleks dan sangat terkait erat dengan perkembangan teknologi.

"Sinergi alumni dan IPB sangat penting dalam melakukan transformasi pertanian. Peran alumni baik sumbang pikiran, dukungan di lapangan maupun dukungan alumni pada posisinya saat ini sangat penting," ujar Arif.

Arif menjelaskan hampir 39 persen inovasi di Indonesia berasal dari IPB. Untuk itu, peran alumni yang saat ini bekerja di banyak bidang sangat diperlukan dalam melakukan transformasi pertanian.

Rektor juga menjelaskan bahwa jumlah alumni IPB mencapai 150.000 dan tersebar di berbagai belahan dunia dan jabatan di berbagai instansi.

Ketua DPP HA HA IPB Fathan Kamil menjelaskan penguatan jaringan alumni IPB diperlukan untuk meningkatkan kebersamaan antarsesama alumni. DPP HA IPB telah menyusun berbagai agenda untuk memperkuat jaringan dan menjadi wadah untuk mewujudkan keterlibatan alumni tersebut. “Kami sangat mendukung untuk mengoptimalkan jaringan alumni IPB. HA IPB terus mendorong alumni IPB yang solid, sinergis, dan kontributif. Ini tercermin dari berbagai program yang sudah dan akan terlaksana dalam kepengurusan kami," kata Fathan.

Seperti diketahui, FSA sendiri sudah terlaksana tiga kali yang digelar setiap enam bulan sekali. FSA dimaksudkan untuk semakin memperkuat silaturahmi dan jejaring alumni IPB dari berbagai angkatan dan bidang profesi. DPP HA menargetkan 10 program besar yang menjadi legacy untuk dilanjutkan pada kepengurusan mendatang.

Saat ini sudah berjalan lima program besar yang mempunyai mitra atau semacam Bapak Asuh sehingga terlaksana secara berkesinambungan. Beberapa program tersebut adalah mudik bareng (kerja sama dengan Kementerian Perhubungan) dan Pertemuan Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pertanian (kerja sama dengan Kementerian Pertanian). Sedangkan beberapa program lainnya, seperti Forum Silaturahmi Alumni (FSA), mentoring leader, donor darah, konservasi pohon langka dan Majalah Tanah Air sudah berjalan tetapi belum mempunyai Bapak Asuh atau sponsor tetap.

Di samping itu, HA IPB berharap kemitraan atau dukungan dari berbagai pihak terkait program IPB Preneur Land, program HA IPB Connect, program Magenta, program Studi Banding Pengembangan Organisasi (SPORA) HA IPB, Forum Bisnis Antar Alumni (FORBIZ) HA IPB, Semangat Bantu Keluarga Alumni (SAKU) HA IPB, Serbu Hasil Tani (SEHATI) HA IPB dan Wiratani Bangun Desa (WIBASA) HA IPB.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler