Alutsista TNI Semarakkan Parade Garut Intan Carnival 2017

Selasa, 03 Oktober 2017 – 07:47 WIB
Garut Intan Carnival 2016. Foto: YouTube

jpnn.com, GARUT - Rangkaian parade Garut Intan Carnival 2017 berbeda dibanding even serupa tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan itu makin semarak dengan pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Kodim 0611 Garut. 

Wakil Bupati Garut Helmi Budimana mengapresiasi langkah sigap TNI yang selalu siap membantu pelaksanaan event GIC ini. Dia menyebut even itu merupakan momentum bagus untuk pengembangan pariwisata Garut.

BACA JUGA: Tebar 1.000 Lampion Air di Telaga Bleder demi Genjot Wisata

Sekitar 10 ribu pengunjung memadati Jalan Ahmad Yani, Minggu (1/10). Kendati mendung, masyarakat sangat antusias menyaksikan parade yang sudah digelar sejak 2015 itu.

Menurut Helmi, GIC ini event penting dan strategis dalam pengembangan seni budaya Garut.  Lebih dari itu, momentum ini sekaligus mempromosikan potensi pariwisata favorit dari Kabupaten Garut, dengan memanfaatkan pesona budaya dalam atraksi seni dan budaya.

BACA JUGA: BIJB Hampir Kelar, Warga Kuningan Harus Siap Sambut Wisman

GIC juga menonjolkan akar seni budaya daerah. "Agar masyarakat Garut cinta akan seni dan budaya daerah," kata Helmi di lokasi acara.

Kabid Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan berharap agar kualitas event itu makin meningkat tahun depan agar bisa semakin mendunia. Caranya adalah dengan berdiskusi dengan para ahli untuk memunculkan ide dan gagasan untuk kegiatan berkualitas.

BACA JUGA: Maknyusss! Mi Gomak Taput Raih Juara I Nasional

“GIC harus memiliki identitas sendiri, seperti kalau dilaksanakan di Garut harus menunjukan identitas Garut itu sendiri. Kegiatan GIC ini dilaksanakan di Garut, harus sesuai agar menghasilkan karya seni dan mempunyai identitas, seni dengan ciri sendiri sesuai budaya  Garut," ucap Wawan.

GIC tahun ini memang berbeda dari tahun-tahun lalu. Pesera menampilkan pakaian dari limbah.

Pakaian dari limbah itu kemudian dipentaskan anak-anak TK dan Paud, lalu SD, SMP, SMA dan Mahasiswa serta umum. Total peserta sebanyak 164 orang terdiri dari 80 kelompok peserta.

Guna meriahkan acara ini, panitia menggelar bazar pameran di sepanjang Jalan Ahmad Yani dengan peserta pameran dari Garut, Tasikmaaya dan Bandung. Ada 20 stan produk berupa fashion, makanan dan minuman, serta kerajinan tangan.

Kementerian Pariwisata mendukung gelaran GIC ini. Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti mengatakan, pandangan budaya, proses ekspresi seperti ini dinilai sangat positif.

Setiap tahun, perhelatan GIC makin baik. GIC akan menjadi ruang bagi masyarakat Garut berekpresi.

“Setidaknya GIC akan menjadi media masyarakat mengekspresikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk karya seni, khusunya seni rupa. Dengan adanya GIC, maka bakat seni desain pakaian yang dimiliki warga Garut menjadi tersalurkan,” ujar Esthy didampingi Kabid Wisata Budaya Kemenpar Wawan Gunawan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengacungkan jempolnya untuk acara itu. Dia menyarankan penyelenggara GIC mencontoh Jember Fashion Carnival (JFC).

"Benchmark-nya nggak usah jauh jauh, Jember Fashion Carnival. Kini, pertunjukan karnaval jalanan di Jember berubah menjadi pesta rakyat dengan sajian desain-desain fashion  unik dan detail.  Ini perlu dicontoh dan dipelajari, saat ini GIC sudah punya dasar kuat dalam segi fashion dan desainer, atraksi sudah oke, tinggal keseriusan dan kerjasama semua pihak di Garut untuk membawa GOC mendunia.  Ayo bisa," ucap mantan Direktur Utama PT Telkom ini.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Festival Bambu, Desa Wisata Kebonsari Arak Pengantin


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler