jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) resmi bergabung menjadi peserta sistem pembayaran BI-Fast Batch 6, pada Senin (20/3) melalui Multi-tenancy Infrastructure Sharing, yang dikoneksikan oleh PT Rintis Sejahtera.
Langkah ini menunjukkan komitmen Amar Bank untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan inklusi keuangan melalui teknologi canggih dan solusi keuangan yang inovatif.
BACA JUGA: 2023, Laba Bersih Amar Bank Diperkirakan Capai Rp 150 Miliar
Bank Indonesia menyatakan sistem pembayaran BI-FAST yang memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan digitalisasi keuangan guna mendukung inklusi keuangan.
Saat ini, sistem pembayaran BI-FAST memiliki 122 peserta, mewakili 94% dari sistem pembayaran ritel nasional.
BACA JUGA: Sahabat SandiUno Berbagi Ratusan Takjil, Hingga Santuni Yatim Piatu di Jakut
Presiden Direktur Amar Bank, Vishal Tulsian mengatakan implementasi BI-FAST sejalan dengan tujuan Amar Bank sebagai bank digital.
“Amar Bank terus berkomitmen untuk memberikan dampak sosial bagi masyarakat dan meningkatkan kesehatan finansial serta inklusi keuangan secara berkelanjutan melalui solusi-solusi digitalnya. Dengan menerapkan layanan BI-FAST, kami optimis Amar Bank bisa mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi nasional serta memberikan pengalaman layanan transaksi yang mudah dan terjangkau kepada nasabah," ujar Vishal.
BACA JUGA: Indocement Raih Laba Rp 1.842,4 Miliar
Didukung oleh kecanggihan Artificial Intelligence (AI) dan teknologi cloud, Amar Bank menyediakan solusi keuangan yang dipersonalisasi yang memungkinkan nasabah untuk menabung, membayar, dan mengelola keuangan mereka secara efektif.
Selain itu, teknologi AI Amar Bank juga bisa menganalisis perilaku nasabah untuk membangun kebiasaan menabung yang baik dalam kehidupan sehari-hari guna mencapai kesehatan finansial yang lebih baik.
Ke depan, Amar Bank terus berkomitmen untuk memberdayakan individu dan UMKM, terutama mereka yang unbanked dan underserved, melalui kesehatan finansial dan inklusi keuangan yang berdampak.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada